Kamis 11 May 2023 18:22 WIB

Pendiri Drone Emprit: Penggunaan Istilah Cebong dan Kadrun Masih Tinggi Digunakan Buzzer

Politik identitas masih banyak digunakan untuk menyerang lawan politik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Twitter
Foto: AP
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penggunaan istilah "cebong" dan "kadrun" di media sosial   ternyata masih tinggi digunakan oleh kalangan buzzer. Hal itu diungkapkan founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, dalam diskusi bertajuk "Apakah politik identitas masih relevan dalam kampanye Pemilu 2024 di media sosial?" di Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Kamis (11/5/2023).

"Ini saya perhatikan dari kalangan buzzers mereka sengaja pertahankan (istilah 'cebong' dan 'kadrun')," kata Ismail.

Baca Juga

Ismail menjelaskan, masih digunakannya istilah tersebut lantaran telah terbukti memecahkan publik. Selain itu politik identitas juga masih banyak digunakan untuk menyerang lawan politik. 

"Tapi kalau misalnya untuk mem-promote calonnya sendiri menggunakan politik identitas, kayaknya makin nggak laku," ujarnya. 

Ia mencontohkan, pada Pilpres 2019 lalu kandidat calon presiden masih berani menyatakan bahwa mereka didukung kelompok 212. Saat ini justru kandidat yang didukung oleh kelompok tersebut akan diserang.

"Calon ini kan didukung oleh kelompok tertentu, otomatis persepsi politik identitas yang negatif itu akan nempel di calon tadi. Jadi, itu masih digunakan dalam konteks untuk menyerang lawan," ucapnya.

Namun, menurut Ismail, uniknya sejumlah tim sukses kini mulai cerdas dengan masuk ke dalam kelompok hobi dan olahraga di media sosial. Di dalam kelompok tersebut mereka tidak bicara soal politik. Mereka akan mulai masuk melalui gagasan ketika menjelang pilpres. 

"Jadi, dia masuk lewat gagasan, lewat program dan suatu saat bisa dibelokan," ucapnya.

"Kita mendorong kalau bisa model-model seperti ini sehingga kita tuh nggak dipisahkan dengan identitas cebong kampret, tetapi karena kita punya skill, jadi mereka harus memberikan manfaat. Dalam proses itu memberikan manfaat yang besar men-support kelompok-kelompok niche ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement