Kamis 11 May 2023 18:41 WIB

Panji Gumilang Lulusan UIN Jakarta? Mantan Rektor: No Comment

Ada dugaan Panji Gumilang tak sampai lulus saat kuliah di UIN yang dulu bernama IAIN.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Zaytun Panji Gumilang. Panji Gumilang Lulusan UIN Jakarta? Mantan Rektor: No Comment
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Zaytun Panji Gumilang. Panji Gumilang Lulusan UIN Jakarta? Mantan Rektor: No Comment

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu Panji Gumilang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik setelah membuat kontroversi terkait pelaksanaan sholat Idul Fitri yang menempatkan seorang perempuan di shaf perempuan. Tidak hanya itu, masih banyak kontroversi lainnya dibuat Panji Gumilang.

Panji Gumilang atau biasa dipanggil Syekh Panji Gumilang dikenal sebagai seorang pendidik. Dalam beberapa sumber, Panji Gumilang pernah menjabat sebagai ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidyatullah selama dua periode pada 2006-2013.

Baca Juga

Mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Prof Komaruddin Hidayat membenarkan Panji Gumilang pernah menjadi ketua alumni UIN Syarif, tapi ia menolak menjelaskan lebih lanjut.

“He eh (iya ketua alumni). Saya gak ngikutin lagi,” ujar Komaruddin saat ditemui Republika.co.id usai acara Forum Internasional Pertama tentang Arah Baru Kajian Islam dalam Menghadapi Tantangan Global di UIII, Cimanggis, Depok, Rabu (10/5/2023).

Ada dugaan Panji Gumilang tak sampai lulus saat kuliah di UIN yang dulu bernama IAIN ini. Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Prof Komaruddin pun menolak untuk berkomentar.

Gak tahu, no comment ya. Aku gak ada komentar apapun,” ucap Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) ini.

Sebagai informasi, Panji Gumilang lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, pada 30 Juli 1946. Masa kecilnya dilalui dengan belajar di Sekolah Rakyat (SR) di pagi hari dan belajar mengaji di langgar sore harinya.

Setelah selesai di SR, ia melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Selesai dari Gontor pada 1966, ia melanjutkan ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Fakultas Adab Jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam dan aktif di HMI Cabang Ciputat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement