REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu Panji Gumilang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik setelah membuat kontroversi terkait pelaksanaan sholat Idul Fitri yang menempatkan seorang perempuan di shaf perempuan. Tidak hanya itu, masih banyak kontroversi lainnya dibuat Panji Gumilang.
Panji Gumilang atau biasa dipanggil Syekh Panji Gumilang dikenal sebagai seorang pendidik. Dalam beberapa sumber, Panji Gumilang pernah menjabat sebagai ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidyatullah selama dua periode pada 2006-2013.
Mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Prof Komaruddin Hidayat membenarkan Panji Gumilang pernah menjadi ketua alumni UIN Syarif, tapi ia menolak menjelaskan lebih lanjut.
“He eh (iya ketua alumni). Saya gak ngikutin lagi,” ujar Komaruddin saat ditemui Republika.co.id usai acara Forum Internasional Pertama tentang Arah Baru Kajian Islam dalam Menghadapi Tantangan Global di UIII, Cimanggis, Depok, Rabu (10/5/2023).
Ada dugaan Panji Gumilang tak sampai lulus saat kuliah di UIN yang dulu bernama IAIN ini. Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Prof Komaruddin pun menolak untuk berkomentar.
“Gak tahu, no comment ya. Aku gak ada komentar apapun,” ucap Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) ini.
Sebagai informasi, Panji Gumilang lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, pada 30 Juli 1946. Masa kecilnya dilalui dengan belajar di Sekolah Rakyat (SR) di pagi hari dan belajar mengaji di langgar sore harinya.
Setelah selesai di SR, ia melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Selesai dari Gontor pada 1966, ia melanjutkan ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Fakultas Adab Jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam dan aktif di HMI Cabang Ciputat.