REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) yang sempat mengalami gangguan turut menghambat proses pelunasan biaya haji 2023. Calon jamaah haji kesulitan melakukan pembayaran.
BSI memastikan proses pelunasan biaya haji 2023 tetap aman lantaran sistem layanan perbankan BSI yang diklaim sudah kembali pulih. Diketahui, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan pemerintah, biaya haji 2023 harus dilunasi maksimal Jumat (12/5/2023) besok.
"Kuota jamaah haji pembayaran dengan BSI itu 161.544 jamaah dan yang sudah lunas itu 153.472 jamaah atau sudah 95 persen yang melunasi pembayaran , sehingga masih ada 8.072 jamaah yang belum melunasi," ujar Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo di Jakarta , Kamis (11/5/2023).
Ia pun memastikan para calon jamaah haji sudah bisa melakukan transaksi perbankan pada esok hari. "Cabang kami lebih dari 1.000, kalau 8.000 dibagi 1.000 per cabang rata-rata tinggal delapan nasabah dalam dua sampai tiga jam bisa selesai," terangnya.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI Faisal Ali Hasyim mengupayakan solusi bagi jamaah haji yang masih terkendala dalam pelunasan haji 2023. Khususnya, pelunasan yang terhambat akibat adanya eror atau gangguan dalam layanan perbankan BSI.
Untuk mencapai solusinya, Faisal mengatakan, dirinya sudah meminta Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag di daerah-daerah untuk secara aktif menjemput bola dalam memastikan jemaah haji yang memang alami kendala. Namun, Faisal masih belum bisa memastikan apakah ada perpanjangan untuk kedua kalinya dalam pelunasan haji 2023.
"Prinsipnya jangan sampai (jemaah haji) dirugikan karena ada sistem yang eror tersebut," tuturnya.
Selain tidak ada kerugian yang didapat bagi jamaah haji, lebih lanjut, Faisal berharap pada perbaikan yang mulai dilakukan oleh pihak BSI. Terlebih, kata dia, sekitar 60 persen jamaah haji di Jawa Timur menggunakan layanan ini.
"Yang kita harapkan, apakah mungkin bisa menggunakan data secara manual atau tidak. Kita lihat kondisinya besok," kata Faisal.