REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ineu Purwadewi Sundari, berharap keterwakilan perempuan di parlemen bisa meningkat. Ineu, yang juga wakil Ketua DPRD Jabar, menyebut tingkat keterwakilan perempuan di parlemen saat ini, khususnya di Jabar, masih di bawah 30 persen.
Menurut Ineu, tingkat keterwakilan perempuan tersebut baru 22,5 persen atau masih belum mencapai jumlah minimal 30 persen. “Peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen sangat penting,” kata Ineu.
Soal keterwakilan perempuan di parlemen ini disampaikan juga oleh Ineu saat menghadiri acara halal bihalal yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Kota Bandung, Jumat (5/5/2023).
Ineu pun menyampaikan harapan KPP Jabar terkait tingkat keterwakilan perempuan di parlemen itu. “Kami, di KPP Jawa Barat, serta seluruh organisasi perempuan, baik yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW), Puspaga Balarea, dan organisasi perempuan lainnya, punya keinginan yang sama, ingin keterwakilan perempuan di parlemen meningkat,” kata Ineu.
Menghadapi momen pemilihan umum (pemilu) serentak 2024, Ineu pun berharap tingkat partisipasi pemilih perempuan dapat meningkat tahun depan. Sebagaimana dilansir Humas DPRD Jabar, jumlah pemilih perempuan di Provinsi Jabar saat ini hampir sama dengan laki-laki.
Dilaporkan jumlah pemilih sementara untuk Pemilu 2024 mencapai 35,9 juta orang, terdiri atas pemilih laki-laki 18.061.626 dan pemilih perempuan 17.848.781. “Jumlah pemilih perempuan hampir sama dengan laki-laki. Tentunya kami (KPP Jabar) ingin pemilih perempuan meningkat, ikut dalam partisipasi memilih di Pemilu 2024,” ujar Ineu.