REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, Kolonel Pnb Agung Sasongkojati resmi menjabat Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau). Pemilik call sign 'Sharky' tersebut menggantikan posisi Marsekal Pertama (Marsma) Indan Gilang Buldansyah yang sekarang menjabat Staf Khusus KSAU karena menempuh pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Acara pisah sambut Kadispenau yang lama dan baru pun dihelat di Gedung Ardhya Loka, kompleks Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (11/5/23). Hal itu dilakukan setelah Marsma Indan melakukan serah terima jabatan (sertijab) kepada Kolonel Agung yang dipimpin oleh KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo di Mabesau, Cilangkap pada Kamis pagi WIB.
Uniknya, acara pisah sambut tersebut diwarnai suasana haru. Marsma Indan didampingi istri tercinta beberapa kali suaranya tercekat ketika sedang berpidato. Hal itu lantaran ia tidak bisa menahan air mata ketika mendapatkan banyak respon positif atas kinerjanya sebagai Kadispenau pada 2020-2023, dengan diputarnya video testimoni yang dibuat staf Dispenau.
Indan pun tidak mengira, jejaknya ternyata mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan dan jurnalis. "Bagi saya tugas adalah kehormatan, saya mencoba selalu berbuat yang terbaik di mana pun ditugaskan," ucap abiturien Akademi Angkatan Udara (AUU) 1995 ini.
Indan berbagi pengalaman bahwa ketika ditunjuk menjadi Kadispenau, ia merasa mendapatkan tantangan luar biasa di dunia yang baru dikenalnya. Apalagi, ketika pandemi Covid-19 datang, hal itu menjadi tantangan luar biasa baginya untuk menyebarkan informasi tentang TNI AU ke masyarakat.
"Saat menjadi Kadispen sungguh di luar kebiasaan saya. Saya biasanya ditugaskan di pendidikan atau administrasi. Saat menjadi Kadispen ini merupakan suatu hal baru buat saya. Saya berterima kasih untuk semuanya, yang sudah memberikan kami Dispenau tampil dan dikenal publik lebih banyak," kata mantan Danlanud Adi Sumarmo ini.
Adapun Kolonel Pnb Agung Sasongkojati juga memuji kiprah Marsma Indan yang dikenal sukses dalam mengelola informasi terkait organisasi TNI AU. Dia mencontohkan, keberhasilan Marsma Indan ketika belum lama ini, ramai seorang personel Kopasgat yang menendang pengemudi motor seorang perempuan.
Video tersebut viral hingga berpotensi menjatuhkan citra TNI AU. Namun, kata Agung, Indan berhasil mengelola informasi hingga akhirnya sang prajurit meminta maaf kepada korban dan harus menjalani hukuman disiplin. Alhasil, penilaian publik terhadap TNI AU bisa kembali pulih dengan mengelola informasi secara tepat. "Ini Pak Indan sukses 'meredam kebakaran'," ujarnya.
Adapun Agung yang sebelumnya menjabat Paban III/Hanwildirga Spotdirga akan menyandang pangkat bintang satu. Dia merupakan penerbang tempur lulusan Sekolah Perwira Penerbang TNI AU angkatan ke 35 dalam program Ikatan Dinas Pendek III/1986. Saat diwisuda menjadi penerbang TNI AU, Agung berhasil meraih trofi lulusan terbaik jurusan tempur pada usia 20 tahun.