REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan, seluruh pemangku kepentingan terus memperkuat koordinasi dan sinergi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
"Perlu bagi pemerintah, regulator keuangan seperti Bank Indonesia, OJK, LPS, lembaga jasa keuangan serta seluruh sektor keuangan untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan," kata Deni dalam dialog virtual Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Deni menekankan tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Menurut dia, tujuan tersebut mustahil tercapai jika literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah.
Karena itu, berbagai upaya dan kolaborasi antarpemangku kepentingan termasuk untuk edukasi dan sosialisasi terus dilakukan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam negeri.