Jumat 12 May 2023 06:44 WIB

Basket Kamboja Pakai 6 Pemain Naturalisasi, Coach Cacing Usul SEA Games Ikut Aturan FIBA

Kamboja untuk pertama kali mengalahkan Filipina di basket 5x5 putra SEA Games.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain naturalisasi timnas basket putra Indonesia Lester Prosper
Foto: Perbasi/Ariya Kurniawan
Pemain naturalisasi timnas basket putra Indonesia Lester Prosper

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamboja membuat kejutan besar pada SEA Games 2023, khususnya di cabang olahraga (cabor) bola basket. Di 3x3, tuan rumah menyabet emas dengan mengalahkan juara bertahan Filipina di final dengan skor 20-15. Untuk kali pertama, Kamboja meraih emas di cabor basket.

Filipina yang sangat membanggakan kekuatan bola basketnya di Asia Tenggara kembali dipermalukan oleh Kamboja, kali ini di lima lawan lima. Pada babak penyisihan basket putra Grup A SEA Games 2023, Kamis (11/2023), Kamboja yang diperkuat enam pemain naturalisasi dan satu pemain berdarah campuran mengalahkan Filipina dengan skor 79-68.

Baca Juga

Asisten pelatih timnas basket putra Indonesia Wahyu Widayat Jati ketika dihubungi Republika.co.id pada Kamis (11/5/2023) malam mengakui kalau spirit SEA Games kini sudah luntur.

"Iya, tadi Kamboja saat lawan Filipina memakai enam pemain naturalisasi. Mereka menang cukup telak." Kata Coach Cacing sapaan akrab Wahyu Widayat Jati.

Menurut dia, saat ini yang dipikirkan hanya untuk mencari kemenangan saja dengan menggunakan segala cara mengakali aturan. 

"Mendingan pakai aturan FIBA saja yang benar, di mana yang diizinkan cuma satu pemain naturalisasi," kata Cacing, sapaannya.

Indonesia pada SEA Games sebelumnya meraih emas basket putra dengan satu pemain naturalisasi Marques Bolden. Ini ditambah dua pemain berdarah campuran, Brandon Jawato dan Derrick Michael. Jawato yang berdarah Bali besar di Amerika, sementara Derrick yang berdarah Batak besar di Jakarta. Komposisi ini mengikuti aturan FIBA.

Kali ini, Indonesia diperkuat tiga pemain naturalisasi Lester Prosper, Anthony Beane, dan Dame Diagne. Nama terakhir terhitung lokal karena diambil saat berusia 15 tahun. Ini masih ditambah Jawato. Perbasi menggunakan komposisi ini mengingat persaingan yang ketat.

Munculnya Kamboja dengan enam pemain naturalisasi membuat peta persaingan semakin berubah drastis. Selama ini menjelang keberangkatan, publik basket Indonesia mewaspadai Thailand yang menggunakan enam pemain berdarah campuran. Filipina menggunakan satu pemain naturalisasi, tapi ada lima pemain berdarah campuran.

Dalam situasi ini, mempertahankan medali emas SEA Games menurut Coach Cacing semakin berat. "Tantangan pertahankan emas tentu saja semakin berat melihat kekuatan basket di SEA Games 2023 Kamboja saat ini. Namun peluang tetap ada bagi kita kembali meraih emas," imbuhnya.

Andakara Prastawa dkk akan melakoni laga kedua Grup B dengan menghadapi Vietnam pada Jumat (12/5/2023). Pada pertandingan pertama Grup B, tim asuhan Milos Pejic ini menang telak 141-37 atas Laos.

"Kalau Kita menang melawa Vietnam, kemungkinan besar lolos ke semifinal. Tinggal jadi juara group atau runner up group saja," jelas Coach Cacing 

Cacing mengatakan, Indonesia sudah siap mengantisipasi Vietnam. Lawan mempunyai bigman yang bisa menembak serta guard yang agresif. "Ini yang patut kita waspadai dari Vietnam," kata Coach Cacing.

Pada pertandingan terakhir grup B SEA Games 2023, timnas basket Indonesia akan menghadapi Thailand pada Ahad (14/5/2023). Juara Grup B akan menghadapi Runner-up grup A, sedangkan juara Grup A menantang runner-up Grup B pada babak semifinal nanti. Andai lolos sebagai juara grup, Indonesia kemungkinan akan bertemu Filipina di semifinal. Sementara jika finis runner-up, Kamboja suap menanti di empat besar.

Baca juga : Klasemen Medali SEA Games: Indonesia Berpeluang Tembus Tiga Besar

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement