Jumat 12 May 2023 06:56 WIB

Pesawat Tergelincir di Bandara Morowali, Ini Penjelasan AirNav

Pesawat mengalami kecelakaan saat mendarat akibat tergelincir keluar landasan.

 Pesawat milik PT Angkasa Super Services berjenis Hawker 900 XP dengan registrasi PK-LRU mengalami kecelakaan pada saat mendarat di Bandara Morowali akibat tergelincir keluar dari landasan atau over runway/ilustrasi
Foto: Antara
Pesawat milik PT Angkasa Super Services berjenis Hawker 900 XP dengan registrasi PK-LRU mengalami kecelakaan pada saat mendarat di Bandara Morowali akibat tergelincir keluar dari landasan atau over runway/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Perusahaan Umum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menjelaskan kronologi tergelincirnya pesawat di Bandara Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (11/5).

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengatakan bahwa pada Kamis (11/5) pukul 14.59 WITA telah terjadi kecelakaan pesawat milik PT Angkasa Super Services berjenis Hawker 900 XP dengan registrasi PK-LRU.

Baca Juga

"Pesawat dengan rute Halim Perdanakusuma (HLP) menuju Bandara Morowali (MOH) tersebut mengalami kecelakaan pada saat mendarat di Bandara Morowali akibat tergelincir keluar dari landasan atau over runway," kata Rosedi melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (11/5) malam.

Ia mengungkapkan pada saat kejadian, petugas PKP-PK dan aviation security (Avsec) langsung sigap menuju lokasi kejadian dan segera melakukan evakuasi kru dan penumpang.

Posisi pesawat tergelincir sejauh 200 meter dari ujung landasan 05. "Hingga statement ini dikeluarkan Kamis (11/5) pukul 22.00 WIB, operasional penerbangan dan pelayanan navigasi penerbangan di Bandara Morowali masih ditutup sementara," ucap Rosedi.

Ia mengatakan, saat ini sedang dilakukan investigasi oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas kejadian tersebut.

Sebelumnya, Polda Sulteng menyatakan, awak dan penumpang pesawat yang mengalami insiden kecelakaan di Bandara Morowali seluruhnya selamat.

"Untuk penumpangnya sendiri warga negara asing (WNA), tetapi untuk asalnya dari mana, kami belum tahu. Namun, jelasnya WNA," ujar Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes (Pol) Djoko Wienartono di Palu, Kamis (11/5) malam.

Ia menjelaskan, pesawat yang tergelincir itu mengangkut empat orang awak pesawat dan empat orang penumpang WNA. Keempat penumpang akan menuju ke perusahaan di Morowali Utara, yakni PT Gunbuster Nickel Industri (PT GNI) yang merupakan perusahaan industri smelter nikel Indonesia di Sulteng.

Penumpang pesawat tersebut bernama Zhou Yuan, Teh Cha les, Wu Zhiqiang, dan Wu Xixiong. Sementara itu, awak pesawat yakni pilot bernama Kapt Sutisno, kopilot bernama Muh Faisal, pramugari bernama Aisyah, dan teknisi bernama Ahmad Riyadi.

"Empat orang penumpang itu langsung dibawa ke perusahaan GNI, sedangkan untuk empat awak pesawat dilakukan observasi di puskesmas," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement