Jumat 12 May 2023 08:50 WIB

Polisi Buru Pedagang yang Acungkan Senjata Tajam ke Pembeli di Pasar Gedebage

Pembeli yang diacungi senjata tajam itu diduga menjadi korban penipuan pedagang itu.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Polisi tengah mengecek lokasi pedagang yang mengacungkan senjata tajam ke pembeli di pasar Gedebage Bandung, Kamis (11/5/2023) malam.
Foto: Dok. Republika
Polisi tengah mengecek lokasi pedagang yang mengacungkan senjata tajam ke pembeli di pasar Gedebage Bandung, Kamis (11/5/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Polsek Panyileukan tengah menyelidiki sekaligus memburu pedagang yang mengacungkan senjata tajam ke pembeli di Pasar Thrifting Cimol Gedebage, Kota Bandung. Peristiwa itu viral di media sosial dan menjadi perhatian warganet.

"Sedang dilakukan penyelidikan," ujar Kapolsek Panyileukan AKP Kurniawan saat dikonfirmasi, Jumat (12/5/2023).

Baca Juga

Dia menuturkan, petugas masih mengupayakan untuk menangkap pedagang tersebut. "Sedang diupayakan (pedagang ditangkap)," katanya.

Sebelumnya, rekaman video yang memperlihatkan aksi seorang pedagang baju bekas impor atau thrifting di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung mengacungkan senjata tajam kepada pengunjung viral di media sosial instagram. Terlihat dalam rekaman, pedagang itu mengancam pengunjung yang berada dihadapannya.

Dia pun menunjuk-nunjuk sambil mengata-ngatai pengunjung tersebut. Beberapa orang pedagang lainnya akhirnya melerai dan menenangkan pedagang yang membawa senjata tersebut.

Keterangan yang tertulis pada video di media sosial @infocileunyi itu yaitu dua orang wanita asal Cimahi diduga menjadi korban penipuan dan malah mendapatkan ancaman (penodongan) menggunakan senjata tajam oleh pedagang thrifting di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung, Kamis (11/5/2023).

Keterangan korban menyebutkan bahwa B wanita asal Cimahi memesan barang cimol ke A penjual thrifting pada Rabu (10/4/2023) silam. Namun, hingga satu bulan pesanan belum diantarkan kepada korban.

Padahal, B sudah mentransfer sejumlah uang kepada A sebanyak Rp 3,5 juta. Korban pun terus menghubungi pedagang tersebut melalui pesan whatsapp. Pada tanggal 15 April pedagang itu menghubungi dan menjelaskan bahwa setengah barang yang sudah dibayar korban sudah terjual ke pihak lain.

Kemudian pedagang tersebut mengatakan akan terdapat kiriman ball kembali dan akan mentransfer uang yang telah dikirim korban apabila barang tidak ada. Karena tidak didapati kepastian, korban meminta ditransfer namun pedagang itu menjanjikan hari lainnya akan ditransfer.

Singkat cerita, korban mengaku tidak mendapati kepastian kapan barang yang telah dibayarnya akan dikirim. Namun, pedagang itu menolak dan mengata-ngatai korban di telepon genggam serta mengancamnya dan menyuruh datang ke pasar.

Setelah sebulan lebih tidak ada kepastian dan telah melakukan konsultasi ke pihak kepolisian, korban akhirnya memberanikan diri mendatangi pedagang itu di Pasar Gedebage. Namun, pedagang tersebut malah mengacung-ngacungkan senjata tajam kepada korban.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement