REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- AirNav Indonesia menyatakan penerbangan jamaah calon haji (JCH) 2023 embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terbang langsung menuju Tanah Suci Mekah, Arab Saudi.
"Langsung dari Bandara Lombok ke Arab Saudi," kata General Manager AirNav Indonesia cabang Lombok, Kiki Adrian di Praya, Jumat (12/5/2023).
Ia mengatakan, jamaah haji embarkasi Lombok tersebut dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Karena baru maskapai Garuda yang sudah mengajukan izin untuk penerbangan Haji 2023.
"Izin sudah diajukan oleh maskapai Garuda Indonesia," kata dia.
Dia mengatakan, untuk keberangkatan jamaah haji melalui Bandara Lombok untuk kloter 1 sesuai permintaan berangkat tanggal 7 Juni, pukul 04.25 WITA. Sesuai permintaan ada 12 penerbangan untuk keberangkatan dan pemulangan jamaah haji 2023. Sedangkan untuk jadwal pemberangkatan, mulai 7 Juni hingga 21 Juni 2023.
"Setiap tanggal pemberangkatan hanya satu pesawat Rute Lombok-Arab Saudi yang berangkat," kata Kiki.
Sementara itu, Kepala Wilayah Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat, Zamroni Aziz mengatakan, kuota jamaah haji asal NTB yang berangkat ke Tanah Suci pada 2023 sebanyak 4.499 orang. "Dari jumlah itu sekitar lima persen atau 225 orang merupakan calon haji lansia dan ada penambahan 163 calon haji, termasuk lima orang petugas," ujar dia.
Para calon haji ini, kata Zamroni Azis, akan diberangkatkan dalam 12 kloter. Jamaah haji mulai masuk asrama pada 6-20 Juni 2023. Untuk kloter pertama Embarkasi Lombok akan berangkat pada 7 Juni dan kloter 12 pada 21 Juni 2023.
Sedangkan kembali ke Indonesia untuk kloter pertama pada tanggal 19 Juli dan kloter 12 pada 2 Agustus 2023. "Untuk kloter 12 ini merupakan campuran antara jamaah haji NTB dan Aceh," kata Zamroni Azis.
Menurut dia, sebelum jadwal keberangkatan jamaah haji ini sudah mendapatkan manasik haji di masing-masing kabupaten dan kota. Bahkan, jamaah juga mendapatkan delapan kali manasik haji di tingkat kecamatan.
Terkait rencana keberangkatan jamaah haji ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten serta kota, termasuk dengan aparat keamanan, seperti kepolisian, TNI, serta Imigrasi. "Ini upaya kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah calon haji asal NTB, karena kuota haji kita sudah kembali normal setelah Covid-19," kata Zamroni Azis.