REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, menyampaikan kritik terhadap pemerintah dalam pidato politiknya. Anies mengkritik terkait bantuan atau subsidi buat mobil listrik. Kritikan Anies pun mendapat tanggapan positif.
Pengamat politik, Adi Prayitno, merasa langkah Anies Baswedan yang mulai menyerang pemerintah sudah bagus. Sebab, selama ini Anies Baswedan malah tampak tidak mau menyampaikan kritik-kritik terhadap pemerintah.
"Saya kira bagus kalau Anies mulai tampil menyerang," kata Adi kepada Republika, Jumat (12/5).
Apalagi, ini kali pertama capres yang sudah diusung Nasdem, PKS, dan Demokrat itu secara lugas dan terbuka menyerang kebijakan politik pemerintah. Khususnya tentang kebijakan pemerintah pusat memberikan subsidi mobil listrik.
Direktur Eksekutif Parameter Politik itu menuturkan, ke depan tentu publik akan menunggu langkah lain dari Anies. Baik sebagai capres antitesis dari Presiden Jokowi maupun sosok yang selama ini sudah dipersepsikan sebagai oposisi. "Apa saja hal-hal yang dianggap genting yang perlu dikritik oleh Anies," ujar Adi.
Ia menambahkan, sikap Anies Baswedan yang mulai menyerang akan melahirkan tawaran-tawaran opini yang senantiasa berkembang. Hal itu terbukti seusai Anies menyampaikan kritik subsidi mobil listrik banyak bantahan dari kubu pemerintah. "Saya kira dalam demokrasi sehat ini bagus," kata Adi.
Sebelumnya, bacapres Anies Baswedan memberi kritik terhadap kebijakan subsidi mobil listrik. Hal itu disampaikan Anies dalam acara deklarasi relawan Amanat Indonesia atau disebut Anies yang diselenggarakan di Jakarta, Ahad (7/5/2023).
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan jadi salah satu yang cukup reaktif memberikan bantahan. Bahkan, Luhut meminta pihak-pihak yang mengkritik kebijakan itu tidak tepat untuk menemuinya secara langsung.