Jumat 12 May 2023 17:53 WIB

Ada 32 Biksu dari Thailand dan Malaysia Jalan Kaki di Bekasi, Ada Apa?

Para biksu melakukan perjalanan religi menuju Candi Borobudur menyambut Waisak.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah biksu mengikuti kirab saat prosesi kirab Waisak di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah biksu mengikuti kirab saat prosesi kirab Waisak di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 32 biksu asal Asia Tenggara tepatnya dari Thailand, Singapura, Malaysia tiba di Kota Bekasi pada Jumat (12/5/2023). Mereka berjalan kaki dari Thailand menuju, Malaysia, Singapura, dan terakhir berhenti di Candi Borbodur, Kaupaten Magelang, Jawa Tengah.

"32 orang biksu berjalan kaki dari Thailand, kemudian ke Malaysia, Singapura, dan ke Indonesia. Finishnya tanggal 4 Juni nanti saat perayaan Waisak di Candi Borobudur," kata Ketua Yayasan Pancaran Tri Dharma Kota Bekasi, Roni Hermawan kepada wartawan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023).

Menurut Roni, jalan kaki yang dilakukan para biksu atau bhante sepanjang puluhan ribu kilometer itu merupakan perjalanan religi. Mereka berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk membangun rasa persaudaraan dan perdamaian umat manusia di dunia.

Roni menuturkan, agenda mereka di Kota Bekasi tidak lama, hanya singgah di Pondok Meditasi sampai pukul 05.00 WIB. Setelah itu, mereka langsung bergerak ke Wihara Bunda Dharma untuk makan dan menyapa umat Buddha.

"Selesai makan pagi nanti lanjut ke Cikarang dengan berjalan kaki, terus istirahat lanjut lagi terus bermalam lagi di Karawang," katanya.

Roni memastikan, di setiap titik pemberhentian para umat Buddha akan memberi bantuan kepada mereka yang sedang melakukan perjalanan spiritual. Bantuan yang diberikan berupa perlengkapan, seperti sandal dan makanan.

"Perlengkapan yang mereka sumbangkan itu seperti sandal dan apa pun yang dibutuhkan, karena mereka tidak membawa barang yang berlebihan hanya untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Roni mengatakan, ada 32 orang biksu itu merupakan biksu gabungan dari beberapa negara seperti Thailand, Singapura Malaysia dan satu biksu Indonesia. Roni menyebut, pihaknya menjadi penerjemah selama perjalanan mereka di Indonesia.

"Biksu bernama Wawan asal daerah Cirebon itu akan membantu para biksu yang terkendala bahasa Indonesia ada," kata biksu asal Cirebon ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement