Jumat 12 May 2023 23:19 WIB

Antisipasi El Nino, Distan Cirebon Petakan Sawah Rawan Kekeringan

Distan Cirebon juga akan mendata sumber air baku untuk persawahan.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Sawah terdampak kekeringan.
Foto: Antara/Jojon
(ILUSTRASI) Sawah terdampak kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memetakan area persawahan yang rawan mengalami kekeringan dan berisiko gagal panen. Pemetaan ini merespons prakiraan terjadinya fenomena iklim El Nino.

Kepala Distan Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan mengatakan, sudah ada informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prediksi terjadinya fenomena El Nino. Fenomena iklim ini umumnya memberikan dampak berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia.

Baca Juga

Distan mengantisipasi dampaknya terhadap area pertanian. “Kami sudah melakukan pemetaan area persawahan yang memang rawan kekeringan,” kata Alex, Jumat (12/5/2023).

Menurut Alex, area persawahan di wilayah Cirebon bagian utara dan timur dinilai rawan kekeringan karena dua wilayah tersebut jauh dari sumber air atau waduk. Di mana sawah di sana pun biasanya hanya dua kali tanam dalam satu tahun.

Sementara untuk Cirebon bagian barat, Alex menilai, saat ini kondisi pengairan terbilang baik karena sudah ada pasokan air baku dari Waduk Jatigede. Adapun di bagian selatan terdapat sumber mata air yang relatif besar.

Alex mengatakan, Distan mewaspadai potensi kekeringan dengan melakukan pendataan sumber air baku untuk persawahan. “Kami juga akan melakukan pendataan terkait sumber air, baik dari sumur bor, bendungan, waduk, maupun embung,” katanya.

Distan Kabupaten Cirebon juga disebut akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk mengantisipasi kekeringan, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). 

“Kami berkoordinasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Cirebon dan BBWS terkait ketersediaan air, informasi giliran air, jadwal pengeringan, dan perbaikan saluran irigasi. Kami juga mengimbau dan menggerakkan para petani untuk melakukan efisiensi penggunaan air,” ujar Alex.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement