REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elite Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara terkait pernyataan pimpinan Partai Ummat bahwa 50 persen kader mereka merupakan eks kader PAN. Partai Ummat diketahui merupakan partai sempalan PAN.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN, Viva Yoga Mauladi, mengatakan, klaim 50 persen itu merupakan sebuah kebohongan alias hoaks. "Saya tidak membantah, tapi itu hoaks. Masa 50 persen," kata Viva di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Di sisi lain, Viva mengklaim bahwa partainya tidak khawatir dengan keikutsertaan Partai Ummat dalam Pemilu 2024. Pihaknya yakin pemilih PAN tidak akan beralih mencoblos calon anggota legislatif (caleg) Partai Ummat.
"Basis konstituen PAN itu basis yang rasional, dia akan mengerti partai-partai mana yang punya potensi besar untuk lolos parlementary threshold. Dan mereka berbasis ideologis," kata Viva.
Kemarin, Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin mengatakan, 50 persen kader partainya merupakan mantan kader PAN. Bahkan, sejumlah bakal caleg Partai Ummat adalah eks kader PAN.
Partai Ummat merupakan partai baru besutan Amien Rais. Amien mendirikan Partai Ummat usai hengkang dari PAN, partai yang juga ia dirikan usai reformasi 1998.
Peneliti Riset Politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Siti Zuhro mengingatkan agar PAN dan Partai Ummat tidak bermusuhan dalam perhelatan Pemilu 2024. Pasalnya, kedua partai yang sama-sama didirikan Amien Rais itu bisa sama-sama kehilangan suara jika berseteru.
Semakin bermusuhan, semakin besar pula jumlah pemilih yang enggan memilih PAN dan Partai Ummat. "Nanti khawatirnya, PAN enggak masuk parlemen, Partai Ummat juga enggak masuk parlemen. Kedua-duanya sama-sama kalah, kan sayang," kata Siti pada akhir Januari lalu.