Sabtu 13 May 2023 08:02 WIB

Ungkit Kisah Nabi Yakub, Mahfud MD : Silakan Masuk Istana Lewat Pintu Mana Saja

Masyarakat tak perlu antipati terhadap partai tertentu karena parpol bukan agama.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkopolhukam sekaligus Wakil Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Mahfud MD menegaskan sikap terbukanya dalam menghadapi Pemilu 2024. Dia mempersilakan anggota ICMI berkompetisi di Pemilu 2024.

Mahfud MD merujuk kisah Nabi Yakub dalam memperkuat argumentasinya. Nabi Yakub, disebutkan Mahfud, berjuang menuju Istana lewat beberapa jalur guna mengantisipasi hambatan. 

"Ketika Nabi Yakub menyuruh anak-anak masuk Istana, Nabi Yakub bilang 'hai anak-anakku kalau masuk istana jangan masuk dari satu pintu. Jadi, masuk dari pintu yang berbeda," kata Mahfud dalam acara Halal Bihalal dan Silaturrahmi Tokoh bangsa yang digelar ICMI pada Jumat (12/5/2023) malam. 

Mahfud mengajak, masyarakat tak perlu antipati terhadap partai tertentu karena parpol bukan agama. Da mempersilakan, anggota ICMI berjuang dari partai mana saja. 

"Saya katakan Anda sekarang ada yang DPR dari PPP, dari PAN, dari Golkar, dari Demokrat dari apa saja itu boleh karena partai itu bukan agama. Masuk dari pintu apa saja," ujar Mahfud. 

Mahfud lalu menyinggung Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 RI sekaligus tokoh senior ICMI Jusuf Kalla (JK). JK disebut tak lupa dengan anggota ICMI lain ketika duduk sebagai Wakil Presiden. 

"Sesudah berhasil masuk ke Istana, seperti pak Jusuf Kalla masuk ke Istana panggil teman-teman yang nggak bisa masuk. 'masuk kamu ke sini' (Istana). Apa yang masuk? Tidak harus orangnya, visinya," ujar Mahfud. 

Selain itu, Mahfud mengkritisi, perbedaan sikap yang kerap terlalu runcing terjadi saat Pemilu. Padahal, menurutnya, hal itu tak perlu terjadi ketika para politisi bertarung di ranah substansi. 

"Saya ndak tahu ya kalau kita mau Pemilu mau apa gitu kok urusan-urusan perbedaan kadang kala perbedaan primordial yang dijadikan alasan, bukan malah program. Kita program yang penting," ucap Mahfud. 

Mahfud mengimbau semua pihak supaya menghargai siapapun yang mengikuti Pemilu. Semua anak bangsa ini, kata dia, memenuhi konstitusi, memenuhi perundangan-undangan ya kita biarkan untuk bersaing. 

"Kita masing-masing punya dukungan, nggak apa-apa karena dalam rangka kalimatun sawa (keyakinan yang mempertemukan berbagai perbedaan) itu tadi. Saya lewat pintu ini, saya lewat pintu ini. Kan gitu kan," ujar Mahfud. 

Diketahui, acara Halal Bilhalal ICMI dan Silaturrahmi Tokoh Bangsa di Hotel Borobudur pada hari ini adalah upaya ICMI merekatkan komponen bangsa dan menguatkan komitmen menjaga Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, berperadaban maju dan disegani dunia internasional.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement