Sabtu 13 May 2023 09:34 WIB

Terlibat Perjodohan, Jangan Langsung Diterima atau Ditolak, Pahami Ini Dulu

Tak jarang, perjodohan bisa menghasilkan hubungan yang memuaskan dan sukses.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Perjodohan (ilustrasi). Jika Anda terlibat perjodohan, sebaiknya pahami beberapa aspek sebelum akhirnya menerima atau menolak calon tersebut.
Foto: www.freepik.com
Perjodohan (ilustrasi). Jika Anda terlibat perjodohan, sebaiknya pahami beberapa aspek sebelum akhirnya menerima atau menolak calon tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjodohan masih jadi norma budaya di berbagai belahan dunia, di mana anggota keluarga atau mak comblang membantu menemukan pasangan hidup yang cocok. Tak jarang, perjodohan bisa menghasilkan hubungan yang memuaskan dan sukses.

Lantas, bagaimana caranya menetapkan pasangan hidup yang tepat dalam perjodohan, mengingat orang yang dinikahi hampir tidak dikenal? Padahal dalam banyak kasus, dua orang yang akan menikah perlu mencoba saling mengenal dahulu dalam waktu cukup lama. Itu pun terkadang tetap tak mengetahui pasangan sepenuhnya.

Baca Juga

Psikoterapis dan konsultan Chandni Tugnait membagikan sejumlah kiat yang bisa dicoba bagi orang yang menjalani perjodohan. "Memilih pasangan hidup dalam perjodohan bisa jadi menakutkan, tetapi penting untuk meluangkan waktu dan upaya untuk membuat keputusan yang tepat," kata Tugnait. 

Berikut kiat dari pendiri sekaligus direktur Gateway of Healing tersebut, dikutip dari laman Hindustan Times, Sabtu (13/5/2023).

1. Kenali diri sendiri

Pahami dengan jelas nilai-nilai, tujuan, dan harapan yang dimiliki dari pasangan hidup. Itu akan membantu mengidentifikasi seseorang yang cocok dengan Anda dan dengan aspirasi yang sama. Hubungan pernikahan tak hanya butuh cinta, tetapi juga kepercayaan dan rasa hormat.

2. Komunikasi

Perhatikan seberapa baik Anda dapat berkomunikasi dengan calon pasangan selama pertemuan awal. Pastikan Anda merasa nyaman untuk mengekspresikan diri.

Komunikasi sangat penting dalam hubungan pernikahan yang sukses. Akan lebih baik jika Anda dapat mendiskusikan topik yang sulit dengan penuh respek dan terbuka.

3. Mempertimbangkan karakter dibandingkan penampilan

Walaupun ketertarikan fisik itu penting, tapi lebih penting lagi untuk fokus pada karakter. Dari pertemuan awal, setidaknya seseorang bisa dinilai dari caranya bersikap dan bicara, seperti mengetahui kejujuran dari raut wajah, atau rasa hormat dan kebaikan dari tindak-tanduknya.

4. Minat dan nilai yang sama

Cari minat dan hobi yang sama untuk memperkuat ikatan dengan calon pasangan dan membangun hubungan yang lebih memuaskan. Ini bisa diketahui dengan cara mendiskusikan nilai-nilai bersama di awal hubungan, yang dapat membantu mencegah konflik di masa depan.

Misalnya, Anda bisa mencari tahu tentang kepercayaan agama, tradisi keluarga, dan latar belakang budaya calon pasangan. Memahami dinamika keluarganya juga akan membantu Anda menilai dengan lebih baik tentang seberapa cocok Anda satu sama lain.

5. Tujuan hidup

Mendiskusikan tujuan dan ambisi sejak awal dapat membantu menentukan apakah rencana Anda sejalan dengan tujuan calon pasangan. Carilah seseorang dengan tujuan dan aspirasi yang relatif sama untuk stabilitas dan harmoni dalam hubungan.

6. Luangkan waktu

Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Jika memungkinkan, atur beberapa pertemuan agar ada cukup waktu untuk mengevaluasi kecocokan dan kesesuaian hubungan. Selama fase itu, ajukan pertanyaan yang membantu Anda lebih memahami kepribadian, minat, hobi, dan tujuan calon pasangan.

Jangan ragu untuk melibatkan anggota keluarga jika mereka mendukung dan bersedia membantu. Namun, menetapkan batasan tetap penting. 

"Ingat, memilih pasangan hidup Anda adalah keputusan besar. Meluangkan waktu dan upaya untuk memilih dengan bijak dapat menghasilkan kehidupan yang bahagia dan memuaskan bersama,” ujar Tugnait.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement