Sabtu 13 May 2023 10:34 WIB

Heikal Safar Respons Video Laode Umar Bonte yang Rasialis kepada Anies

Sebagai Ketua Umum DPP KNPI secara tegas tidak ingin Anies Baswedan jadi presiden RI.

Ketua Umum Priboemi Heikal Safar.
Foto: Dok Istimewa
Ketua Umum Priboemi Heikal Safar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Priboemi Heikal Safar mengkritik ucapan Ketua DPP KNPI Laode Umar Bonte yang berkomentar rasialis terhadap bakal calon presiden Anies Rasyid Baswedan. Dalam video yang diunggah di akun Tiktok @UmarBonte_official, ketua umum relawan Ganjar Pranowo dan politikus PDIP tersebut, secara terang-terangan tidak ingin Anies menjadi presiden Republik Indonesia.

"Pernyataan Laode Umar Bonte diduga gagal paham soal pribumi," kata Heikal kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/5/2023). Heikal menyayangkan pernyataan Laode Umar Bonte yang memiliki latar belakang pengusaha, ternyata pola pikirnya sangat tidak adil ketika berbicara soal toleransi kebangsaan.

Menurut dia, Laode Umar gagal paham dalam konteks melihat ke belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada era melawan Kolonialisme Belanda, yang saat itu kita dari berbagai macam suku dan ras bangsa Indonesia yang sama-sama ingin merdeka selalu ditindas oleh kaum penjajah.

Baca: Logo 'Jakarta Kota Kolaborasi' Warisan Anies Hilang, Pemprov DKI: Rusak Kena Angin

"Saya menyarankan agar Laode Umar Bonte itu memberikan semangat kepada para pemuda-pemudi di seluruh Indonesia pentingnya keberadaan gerakan pribumi di negara kita tercinta Indonesia yang sangat kaya dengan berlimpahnya sumber daya alam, seperti dalam ungkapan sastra Jawa 'negoro Indonesia gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto rahajo'. Bukan malah jauh dari makna pribumi yang diharapkan oleh kita bangsa Indonesia yang selalu hidup rukun, damai, makmur, dan sejahtera," kata Heikal.

Menurut Heikal, secara keturunan atau trah, nasionalisme Anies tidak perlu diragukan. Politikus Partai Nasdem tersebut menilai, Anies merupakan putra terbaik bangsa Indonesia yang lahir di Kuningan, Jawa Barat dan merupakan cucu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, Abdurrahman Baswedan.

Heikal menegaskan, yang perlu diingat dengan saksama adalah Anies bukan anak atau cucu penghianat negara dan juga bukan anak atau cucu koruptor. Sebagai pihak yang mengenal dekat pribadi Anies, ia menganggap sosok eks rektor Universitas Paramadina tersebut memiliki toleransi jiwa raga nasionalisme yang sangat  tinggi terhadap keutuhan NKRI.

Baca: PDIP DKI Berani Tantang Anies Adu Gagasan, Yakin Ganjar Unggul

"Maka saya berharap kepada semua pihak jangan lagi ada yang menyimpulkan bahwa dalam menggunakan istilah pribumi itu dengan pola pikir yang negatif, apalagi disalah artikan dengan destruktif," ujar Heikal.

Berikut pernyataan lengkap Laode Umar Bonte dalam video yang viral:

Sebagai Ketua Umum DPP KNPI secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi presiden republik Indonesia yang harus memimpin putra putra terbaik bangsa ini. Bangsa ini sudah memberikan ruang yang begitu besar kepada Anies Baswedan, sudah diberi kesempatan untuk menjadi menteri, pernah diberi kesempatan untuk menjadi gubernur, itu cukup dalam pentas politik tanah air, tapi kalau sampai meminta ingin jadi ini terlalu berlebihan.

Biarkanlah putra-putra bangsa Indonesia sendiri yang menjadi presiden republik Indonesia. Saya setuju Anda lahir dan besar di sini, tapi Belanda menjajah republik Indonesia selama 350 tahun, mereka memiliki anak cucu dan lahir di sini. Mereka tetap saja penjajah dan tetap saja bukan bangsa Indonesia, Belanda juga datang di Indonesia mengaku jadi pahlawan, ingin menyelamatkan ekonomi bangsa Indonesia, tetapi mereka tetap saja bukan putra-putra asli bangsa Indonesia.

Karena itu saya meminta kepada seluruh pemuda Indonesia seluruh bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiri, Prabowo oke, Ganjar Pranowo oke. Jangan karena terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta lalu kemudian menjadi kepedean mau jadi presiden juga.

Jangan, Anda menjadi gubernur DKI Jakarta bukan karena komunitas yang kuat di situ, bukan karena kontestasi politik kemarin, mendorong dorong agama, memaksa-maksa agama, kemudian melahirkan Anies Baswedan menjadi gubernur, tetapi untuk menjadi presiden, jangan jugalah. Bangsa Indonesia ini terdiri dari beberapa bangsa-bangsa yang memang memiliki leluhur yang asli, Papua memiliki leluhur, Kalimantan memiliki leluhur, Jawa memiliki leluhur, Sumatra memiliki leluhur, leluhur-leluhur inilah menjadi putra bangsa asli yang harusnya diberikan kemenangan untuk memimpinnya.

Saya berilustrasi Anda boleh saja lahir dan besar di rumah saya, tetapi untuk menjadi tuan rumah di rumah saya tidak mungkin saya akan berikan kesempatan itu, tidak logis namanya. Anda boleh saja memiliki orang tua atau mengaku memiliki orang tua menjadi pahlawan negara ini, tetapi untuk menjadi presiden sadar diri, jangan, ini yang saya ingin menggugah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement