Sabtu 13 May 2023 13:47 WIB

Ditopang Sektor Bisnis, Penjualan Listrik Jatim Tumbuh 4,83 Persen

PLN melakukan berbagai upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan perawatan pada jaringan listrik dalam keadaan masih bertegangan di Desa Ngasem, Kediri, Jawa Timur.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pekerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan perawatan pada jaringan listrik dalam keadaan masih bertegangan di Desa Ngasem, Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan penjualan tenaga listrik pada April 2023 mencapai 4,83 persen jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Di mana penjualan tenaga listrik secara kumulatif pada April 2023 tercatat 13, 193 GWh.

"Tercatat hingga April 2023, 13 juta lebih masyarakat Jatim disuplai penuh oleh listrik PLN dengan total daya 24.087 MVA. Sektor yang terus mengalami pertumbuhan secara Year of Year (YoY) ialah bisnis sebesar 1,97 persen, kemudian sosial sebesar 2,24 peraen, dan rumah tangga 0,68 persen," kata General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran, Sabtu (13/5/2023).

Lasiran mengatakan, jumlah ini masih jauh jika dibandingkan pencapaian akhir 2022 yang tercatat 0,5 GWh. Untuk meningkatkan penjualan PLN melakukan berbagai upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melalui program tambah daya, migrasi pelanggan menggunakan layanan prioritas, serta mendorong penggunaan mobil dan motor listrik serta electrifying lifestyle.

"Untuk program tambah daya selama bulan Ramadhan kemarin cukup diminati masyarakat dan terbukti tarif sosial mengalami pertumbuhan. Kami juga akan melakukan ekstensifikasi melalui akuisisi captive power, dedieselisasi, pasang baru dengan layanan ekstra daya, dan lainnya," ujarnya.

PLN juga diakuinya kian serius menggarap infrastruktur kelistrikan dan memfasilitasi pertumbuhan iklim kendaraan listrik. Pada 2023, PLN UID Jatim menargetkan penambahan hingga 14 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan mengintesifkan pemasaran homecharging.

"Tercatat dari Januari hingga April penjualan tenaga listrik untuk homecharging mencapai 401.268 kWh dari 135 pelanggan yang menggunakan homecharging. Sementara untuk SPKLU, sebanyak 48.387 kWh telah terjual," kata Lasiran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement