Sabtu 13 May 2023 12:57 WIB

Terkena Skandal Video Porno, Capres Turki dari Oposisi Mundur

Muharrem Ince menarik diri dari Pilpres Turki yang berlangsung 14 Mei 2023.

Capres Turki dari tokoh oposisi Muharrem Ince mundur setelah terkena skandal video porno.
Foto: Dok Daily Sabah
Capres Turki dari tokoh oposisi Muharrem Ince mundur setelah terkena skandal video porno.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Tiga hari menjelang Pemilu Turki pada 14 Mei 2023, kandidat calon presiden (capres) Muharrem Ince mengundurkan diri. Ince mundur setelah muncul video seks menjelang hari pemilihan. Hanya saja, ia menuding, rekaman seks itu palsu. Dengan mundurnya Ince maka Pemilu Turki hanya akan diikuti tiga capres.

Ince adalah capres yang dua kali kalah melawan Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada pemilu sebelumnya. "Saya menawarkan Turki pilihan ketiga, cara ketiga. Kami tidak bisa berhasil dengan cara ini," kata Ince menyikapi keputusannya mengundurkan diri dilaporkan The Guardian, Sabtu (13/5/2023).

Dengan mundurnya Ince maka persaingan sengit merujuk kepada pejawat (incumbent) Recep Tayyip Erdogan dan tokoh oposisi Kemal Kılıçdaroğlu. Adapun capres satunya Sinan Oğan hanya dianggap sebagai penggembira lantaran suaranya diprediksi di bawah jauh perolehan Erdogan atau Kılıçdaroğlu.

Ince menjelaskan, dugaan rekaman seks yang beredar secara daring adalah palus. Dia menuding, video itu menggunakan rekaman yang diambil dari 'situs porno Israel'. "Jika saya memiliki gambar diri saya seperti itu, itu diambil secara diam-diam di masa lalu. Tapi saya tidak punya gambar seperti itu, tidak ada rekaman suara seperti itu. Ini bukan kehidupan pribadi saya, ini fitnah. Itu tidak nyata," katanya.

Dalam jajak pendapat terakhir menunjukkan, Pemilihan Presiden Turki berlangsung sangat ketat. Setiap capres harus mendapatkan lebih dari 50 persen untuk menang di putaran pertama. Atau jika suaranya di bawah itu maka berlanjut di putaran kedua yang berlangsung dua pekan kemudian. Erdoğan yang bersaing dengan Kılıçdaroğlu suaranya bisa terpecah dengan kehadiran Sinan Oğan.

İnce sebenarnya sempat mendapatkan lonjakan popularitas dalam jajak pendapat ketika ia meraih popularitas sekitar 10 persen atau turun dua persen dari beberapa survei sebelumnya. Sementara, İnce sudah lama tampaknya diprediksi tidak mungkin menang, sehingga jika Pilpres Turki berlangsung dua putaran maka skenario menurut pengamat dapat menguntungkan Erdoğan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement