Sabtu 13 May 2023 15:49 WIB

Sempat Mundur di Final, Tim Esports Indonesia Bingung Tuan Rumah Kamboja Beri Medali Emas

Tuan rumah memutuskan baik Indonesia maupun Singapura mendapatkan medali emas.

 Orang-orang berjalan melewati logo esports dalam pertandingan esports di SEA Games 2023 di Mal Olympia di Phnom Penh, Kamboja,  Kamis (11/5/2023). 
Foto: EPA-EFE/KITH SEREY
Orang-orang berjalan melewati logo esports dalam pertandingan esports di SEA Games 2023 di Mal Olympia di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (11/5/2023). 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet esports tim nasional Indonesia Kevin Gunawan mengakui timnya sempat bingung dengan keputusan pemberian medali emas bersama pada nomor gamevalorant SEA Games 2023 Kamboja. Timnas esports nomor valorant sempat memutuskan tidak melanjutkan pertandingan final melawan Singapura karena tim Singapura kedapatan menggunakan bug camera cypher sebanyak tiga kali di map split.

Atlet Indonesia segera menyampaikan keberatan, namun wasit tidak segera menghentikan pertandingan, dan laga baru dihentikan pada ronde 14.

Baca Juga

Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) kemudian memutuskan tim Indonesia tidak melanjutkan pertandingan karena panitia pelaksana di Kamboja tidak mampu memenuhi sportivitas, fair play, dan integritas. Namun belakangan, diputuskan bahwa baik Indonesia maupun Singapura mendapatkan medali emas.

"Sebenarnya saya juga bingung sih. Soalnya kan kita kan merasa kayak walk out, terus jadi silver ya, terus tiba-tiba jadi emas, kita juga bingung sih. Cuma kita semua bersyukur bisa dapat emas," kata Kevin setelah mengikuti upacara penyambutan atlet SEA Games di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (12/5) malam.

Kevin menyatakan, masalah bug seperti itu pasti ada dalam game yang dimainkan. Namun tim Indonesia berupaya mengikuti peraturan yang ada sehingga masalah bug kemudian menjadi persoalan karena digunakan demi keuntungan tim lawan.

"Kalau dari mereka (tim Singapura) bilangnya sih di kompetisi mereka memang nggak ada peraturan untuk hal itu. Tapi kalau kita kan sudah tanya dulu dari awal, dan kata adminnya mereka bilang kalau itu nggak boleh," kata atlet yang memiliki nama populer Eeyore tersebut.

Pria 28 tahun itu menyatakan bahwa dirinyalah yang menemukan bug yang menguntungkan tim Singapura. Ia pun sebenarnya dapat menggunakannya demi menguntungkan tim Indonesia, namun atas dasar sportivitas, Kevin memilih tidak menggunakannya sama sekali.

"Sebenarnya kalau dibilang bug itu kan saya juga bisa pakai kan ya, cuma memang dari awal saya sudah tanya memang nggak boleh. Jadi kalau dibilang seberapa pengaruh, memang ada pengaruhnya. Pasti. Kalau ngomong besar atau nggak sih tergantung match-nya gimana ya," kata mantan pemain Persija Esports itu.

Total cabang olahraga esports menyumbang tiga medali bagi kontingen Indonesia, yang terdiri dari dua medali emas dari nomor valorant putra dan mobilelegends: Bang-bang putri, serta satu medali perak dari nomor crossfire putra.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement