Sabtu 13 May 2023 19:17 WIB

Usai Autopsi, Polisi: Mayat di Tapos Laki-Laki Berusia 50 Tahun

Mayat sempat disangka perempuan, namun setelah autopsi kelamin korban hilang.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Erik Purnama Putra
Polres Metro Depok membawa barang bukti terkait penemuan mayat di kawasan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Foto: Dok Polrestro Depok
Polres Metro Depok membawa barang bukti terkait penemuan mayat di kawasan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Polres Metro Depok mengungkap fakta terbaru terkait kasus penemuan mayat tanpa busana di Tapos yang awalnya diduga merupakan seorang perempuan berusia sekitar 25-30 tahun. Hasil autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyatakan, mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berusia sekitar 49-65 tahun.

"Hasilnya bahwa korban dinyatakan seorang laki-laki berjenis, kelamin laki-laki. Dengan usia berkisar antara 49 sampai 65 tahun. Tinggi badan 162 sentimeter ya," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023).

Dia menuturkan, dokter forensik masih melanjutkan upayanya untuk mengungkap identitas korban. "Jadi dokter sekarang masih melanjutkan dengan upaya forensik, di mana mengambil jaringan dari korban untuk dicek di mikroskop apakah ada perubahan untuk terkait masalah adanya penyakit atau bukan, kita masih menunggu itu," kata Yogen.

Atas temuan fakta terbaru ini juga, Polres Metro Depok masih mencari kemungkinan bukti baru di tempat kejadian perkara (TKP). Menurut dia, penyidik bakal melakukan pemeriksaan terhadap semua hal yang berhubungan dengan laki-laki yang ditemukan di TKP tersebut.

"Sampai saat ini belum (bukti baru). Tapi karena korban berjenis kelamin laki-laki ya segala yang menyangkut dengan laki-laki kita kumpulkan. Tadi kita temukan juga celana laki-laki di situ, celana pelaku atau bukan kita masih belum tahu yang penting kita ambil dulu aja," ujar Yogen.

Hasil autopsi juga menunjukkan, mayat saat ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Ada luka tusuk di perut hingga hilangnya organ leher korban. Yogen menyebut, penyidik masih kesulitan untuk menyimpulkan penyebab kematian korban. Hal ini lantaran ada bagian tubuh yang hilang, yaitu organ leher.

"Untuk kekerasan pada leher, dokter forensik tidak bisa menyatakan itu karena organ leher tidak ditemukan. Jadi batang tenggorok, kerongkongan, tulang rawan dari gondok itu tidak ada ya, tidak ditemukan. Sehingga dokter tidak bisa menyimpulkan apakah itu merupakan penyebab kematian karena organ lehernya nggak ada, nggak ada sama sekali," kata Yogen.

Sebelumnya, warga di Kecamatan Tapos, Kota Depok digegerkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di sebuah kebun pada Kamis (11/5/2023) sore WIB. Saat ditemukan, tubuh mayat itu telah membusuk dengan bagian kepala tidak utuh. Mayat sempat diduga perempuan, namun setelah diautopsi ternyata bagian kelamin korban hilang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement