REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mendapat tambahan 8.000 kuota jamaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Namun, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Abdullah Yunus mengatakan, belum mendapatkan surat resmi dari pihak Arab Saudi.
"Jadi ada komunikasi antara Kementerian Haji Arab Saudi dan Kemenag, kemungkinan besar Indonesia akan mendapatkan kuota tambahan sebanyak 8000 jamaah. Hanya saja memang surat resminya belum sampai, tapi itu sudah melalui lisan," ujar dia saat ditemui usai menghadiri seremoni pelepasan ekspor perdana produk bumbu instan dan makanan cepat saji ke Arab Saudi di Kantor Pangansari Group, Ciracas, Jakarta Timur pada Jumat, (12/5/2023).
Meskipun belum ada surat resminya, menurut Abdullah, tambahan 8000 kuota jamaah itu sudah masuk dalam sistem e-Hajj, aplikasi pemvisaan Arab Saudi. "Biasanya kita memang kita cek di e-Hajj, di situ kalau memang ada tambahan sudah tertera angkanya," ucap Abdullah.
Berdasarkan data Kemenag, tahun ini Indonesia mendapat 221 ribu kuota jamaah haji. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota jamaah haji reguler dan 17.680 kuota jamaah haji khusus. Mereka sudah melakukan proses pelunasan sejak 11 April 2023 lalu.