REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengumumkan telah memaksimalkan upaya untuk musim haji tahunan Muslim pada bulan depan ketika jumlah jamaah diatur untuk kembali ke tingkat pra-epidemi.
Dilansir dari laman Gulf News pada Ahad (14/5/2023) Pihak berwenang di kota suci Makkah Saudi pekan ini meninjau persiapan haji di tempat suci tersebut.
Sebuah komite haji pusat bertemu di Mekkah dan membahas proyek-proyek yang dilakukan di tempat-tempat suci untuk menerima jamaah dalam jumlah besar. Untuk jamaah haji berasal dari dalam dan luar Arab Saudi untuk haji tahun ini.
Diskusi menunjukkan bahwa sejauh ini lebih dari 4.000 izin telah dikeluarkan untuk rumah yang akan digunakan untuk menampung jamaah. Selain itu, lebih dari 19 ribu bus telah disiapkan untuk mengangkut mereka.
Pertemuan yang dipimpin Wakil Gubernur Mekkah Pangeran Badr bin Sultan itu juga membahas kesiapan utilitas, dan fasilitas yang disiapkan di tempat-tempat suci untuk melayani jamaah.
Otoritas Makkah melaporkan di Twitter bahwa pertemuan tersebut, meninjau latihan lapangan yang dilakukan baru-baru ini, serta yang direncanakan pada periode mendatang untuk memastikan kesiapan penuh dari pihak lembaga yang kompeten untuk memberikan layanan berkualitas tinggi kepada jamaah. Haji, salah satu dari lima kewajiban Islam, jatuh tempo pada akhir Juni tahun ini.
Arab Saudi menyatakan, tidak akan ada batasan jumlah jamaah haji dari seluruh dunia untuk musim haji yang akan datang. Ini artinya membalikkan pembatasan sebelumnya yang dipicu oleh pandemi.
Dalam dua tahun terakhir, Arab Saudi mengurangi jumlah umat Islam yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sekitar 2,5 juta Muslim biasanya menghadiri haji setiap tahun di masa pra-pandemi.