Ahad 14 May 2023 16:13 WIB

Sri Mulyani: Indonesia Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga Islamic Development Bank

IsDB telah lama menjadi mitra pembangunan Indonesia sejak didirikan pada 1974.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan IsDB telah lama menjadi mitra pembangunan Indonesia sejak didirikan pada 1974.  (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Jose Luis Magana
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan IsDB telah lama menjadi mitra pembangunan Indonesia sejak didirikan pada 1974. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia resmi menjadi pemegang saham terbesar ketiga Islamic Development Bank (IsDB). Sejak 2011 kerja sama antara Indonesia dengan IsDB telah dibingkai sebagai strategi kemitraan negara anggota.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan IsDB telah lama menjadi mitra pembangunan Indonesia sejak didirikan pada 1974. Indonesia juga merupakan sebagai anggota pendiri jangka panjang dari lembaga ini.

Baca Juga

"Terima kasih untuk memungkinkan Indonesia menjadi pemegang saham terbesar dalam IsDB. Tetapi, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin benar-benar memperingatkan saya untuk menyampaikan, kami ingin terus mendukung tujuan pembangunan yang dilakukan oleh Islamic Development Bank," ujarnya saat konferensi pers secara daring, Ahad (14/5/2023).

Menurutnya Indonesia selalu mendukung Islamic Development Bank, dalam setiap peningkatan modal, dalam setiap agenda reformasi dan segala upaya yang dilakukan oleh Islamic Development Bank untuk meningkatkan kesejahteraan negara anggota.

"Islamic Development Bank, sisi lain, telah terlibat dalam berbagai prioritas pembangunan Indonesia, dengan fokus pada sektor pertanian, kesehatan, transportasi, industri, pertambangan dan energi, air dan sanitasi serta keuangan," ucapnya.

Menurutnya sejak 2017, Islamic Development Bank mendirikan original hub dan ini untuk lebih memfasilitasi kerja sama yang kuat antara Islamic Development Bank dengan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Setelah bekerja selama bertahun-tahun dengan IsDB, lanjutnya, dia menyadari  IsDB memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan bank pembangunan multilateral lainnya, tidak hanya dalam mempromosikan ekonomi dan keuangan islam, tetapi juga dalam meningkatkan kemitraan.

"Kami memiliki diskusi yang sangat bermanfaat dan bermakna tentang bagaimana mencapai kerja sama di bawah situasi global. Pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang menghadapi tantangan besar seperti efek bekas luka dari pandemi, meningkatkan fragmentasi global, serta mengintensifkan dampak dari perubahan iklim," ucapnya.

Sri Mulyani menyebut IsDB dapat memberikan dukungan untuk meningkatkan ketahanan anggotanya dan pada saat yang sama menghubungkan satu sama lain dan selanjutnya menciptakan sinergi dan kolaborasi yang kuat. Maka itu, Sri Mulyani menegaskan  Indonesia sebagai ekonomi terbesar dalam keanggotaan IsDB ingin mengambil peran yang lebih penting dalam merujuk sebagai negara yang juga dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

"Kami ingin berkontribusi lebih banyak kepada komunitas muslim dengan menjadi mitra yang lebih kuat dari Pembangunan Islam dan juga untuk meningkatkan peran kami dalam memberikan reformasi, memberikan pengetahuan, dan juga pengalaman pembangunan," ucapnya.

Sementara itu, Chairman IsDB Group, Muhammad Sulaiman Al Jasser berharap IsDB dan seluruh usaha Indonesia pada masa depan akan terus sukses.

"Dan terima kasih banyak telah membuat Indonesia mengambil posisi yang layak di Islamic Development Bank," ucapnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement