Ahad 14 May 2023 16:38 WIB

Kapolda Klaim Empat Pekerja Tower BTS yang Disandera KKB Sudah Diselamatkan Warga

Tiga warga pendatang yang jadi sandera terluka akibat bacokan senjata tajam.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Foto: Dok. Humas Polri
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Polda Papua mengabarkan empat pekerja pembangunan tower Based Tranciever Station (BTS) Telkomsel yang disandera kelompok separatisme bersenjata di Distrik Okbab, Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Jumat (12/5/2023) sudah diselamatkan. Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri mengaku para sandera dari PT Inti Bangun Senjahtera (IBS) itu sudah berada di kelompok aman bersama masyarakat.

“Keempat korban tersebut sudah mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Update terakhir sore ini, pendarahan dari luka-luka yang didapatkan korban sudah berhenti,” kata Irjen Mathius dalam siaran pers yang disampaikan kepada wartawan di Jakarta, Ahad (14/5/2023).

Baca Juga

Dia menambahkan, salah satu kepala distrik sudah berada di Kampung Okbab untuk memastikan keberadaan para korban tersebut. Irjen Mathius berharap, dari komunikasi yang dilakukan kepala distrik terhadap para kelompok penyandera, dapat berujung pada penghentian kekerasan susulan.

“Sehingga komunikasi yang dilakukan membuat tidak ada lagi kekerasan atau penganiaan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini,” tegas Irjen Mathius.

Pun saat ini petugas kepolisian, dari Operasi Damai Cartenz akan secepatnya menemui para korban penyanderaan untuk menghimpun informasi. “Sehingga informasi-informasi tersebut nantinya akan menjadi bahan bagi aparat keamanan untuk bagaimana mengambil langkah-langkah,” ujar Irjen Mathius.   

Kapolda menerangkan, empat pekerja PT IBS yang sempat disandera kelompok separatisme bersenjata itu, tiga di antaranya adalah warga pendatang. Ketiga pekerja tersebut diakui Irjen Mathius dalam kondisi luka-luka akibat terkena bacokan. Satu lagi, kata Irjen Mathius adalah warga asli Papua yang juga pekerja pembangunan tower BTS.

“Namun yang satu warga Papua ini, masyarakat asli yang sempat mengamankan diri dan dalam kondisi baik,” ujar Irjen Mathius.

Sementara yang tiga dalam kondisi terluka itu, sempat mendapatkan pertolongan dari tokoh adat, dan agama sebelum dibawa ke puskesmas untuk perawatan kesehatan. Empat pekerja PT IBS tersebut adalah bagian dari enam orang rombongan yang berangkat dari Oksibil ke Pegunungan Bintang, untuk pengerjaan proyek pembangunan BTS Telkomsel, Jumat (12/5/2023).

Total enam yang berangkat tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pegunungan Bintang, Alverus Sanuari, dan lima lainnya. Kelimanya, yakni, Benyamin Sembiring, Asmar, Peas Kulka, Senus Lepitalem, dan Ferdy. Saat mendarat di Distrik Okbab, pesawat yang mereka tumpangi langsung diadang kelompok bersenjata yang mengaku diri sebagai KKB.

Setelah terjadi pengadangan, para kelompok bersenjata itu melakukan penganiayaan fisik berupa pembacokan. Alveraus Sanuari dan Benyamin Sembiring terkena bacokan di bagian bahu. Namun keduanya, diminta kembali ke Oksibil oleh kelompok penyerang dengan pesan tebusan Rp 500 juta terhadap empat pekerja lainnya. Kelompok bersenjata itu, pun membawa empat pekerja yang juga dalam kondisi terluka tersebut sebagai tawanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement