REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Nasional (Timnas) berhasil melangkah ke partai final setelah mengalahkan Vietnam di semifinal cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2023 Kamboja. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyampaikan apresiasinya kepada timnas. Jokowi menyebut, timnas memang memiliki mental menang dan semangat juang yang tinggi.
“Saya senang bola masuk final dengan pertarungan dan semangat juang yang sangat kalau saya boleh menyampaikan mental menang. Memang mental menang kalau menang ya wajar, meskipun hanya 10 tapi bisa menggoalkan itu mental pemenang,” kata Jokowi usai menghadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (14/5/2023).
Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi perolehan medali kontingen Indonesia di SEA Games 2023 yang sudah mencapai 60 emas. Jokowi pun berharap kontingen Indonesia bisa melampaui capaian target perolehan medali di ajang ini.
“Saya sangat apresiasi perolehan medali emas sudah mencapai 60, targetnya memang 60, tapi saya minta di atas 69 moga-moga terlampaui ya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Tim nasional (timnas) Indonesia U-22 sukses menekuk rivalnya, Vietnam dengan skor 3-2 pada babak semifinal cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2023 Kamboja. Laga berlangsung di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Sabtu (13/5) petang WIB.
Pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali mengatakan, kemenangan atas Vietnam menjadi kebahagiaan tersendiri bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kemenangan Squad Garuda muda juga disebut tidak lepas dari peran Erick Thohir yang berhasil membangkitkan mental dan nyali Timnas Indonesia sehingga berhasil meraih kemenangan.
“Ya harus optimis lah, masa nggak optimis. Kalau saya jadi ketua (PSSI) juga pasti akan optimis. Kan setiap partai semifinal atau final semua pengurus pasti datang. Artinya tinggal rezekinya siapa gitu,” kata Akmal kepada wartawan, Ahad (14/5).
Menurut Akmal, kemenangan Indonesia atas Vietnam tak lepas dari mental dan nyali para pemain Indonesia, dimana mereka harus menghadapi 11 pemain Vietnam usai Pratama Arhan mendapat kartu merah. Untuk itu, dukungan mental dan nyali perlu didapatkan pemain dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk PSSI selaku organisasi induk sepak bola Indonesia.