Ahad 14 May 2023 20:33 WIB

Fahri Hamzah Jadi Caleg Partai Gelora dari NTB

Fahri Hamzah menyerahkan pendaftaran caleg dari Partai Gelora dari NTB.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Fahri Hamzah menyerahkan pendaftaran caleg dari Partai Gelora dari NTB.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Fahri Hamzah menyerahkan pendaftaran caleg dari Partai Gelora dari NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gelora menyerahkan berkas formulir pengajuan bacaleg kepada KPU RI pada hari terakhir pendaftaran. Untuk DPR RI, Partai Gelora mendaftarkan 481 bacaleg dari total 580 kursi yang tersedia.

Sekjen Partai Gelora, Mahfudz Siddiq mengatakan, dari total 19.962 kursi yang tersedia mereka mendaftarkan sebanyak 15.287 caleg. Untuk provinsi, mereka mendaftarkan 1.926 bacaleg dari 2.372 kursi yang tersedia.

Baca Juga

Kemudian, untuk kota/kabupaten Partai Gelora mendaftarkan 12.880 bacaleg dari 17.510 kursi yang tersedia. Khusus kota/kabupaten, Partai Gelora memang cuma mendaftarkan untuk 502 dari total 508 yang tersedia.

Uniknya, ia menuturkan, satu pekan terakhir terjadi peningkatan bacaleg yang ingin mendaftarkan diri ke Gelora. Hal ini terjadi setelah mereka yakin Pileg 2024 masih akan menggunakan sistem proporsional terbuka.

Dengan persentase di atas 70 persen untuk semua tingkatan dapil, sebagai partai baru mereka memiliki keyakinan Gelora memiliki prospek yang baik untuk 2024. Serta, meyakini wakil-wakil mereka bisa duduk di Senayan.

Untuk Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, dipastikan tidak mendaftar sebagai caleg. Sedangkan, untuk Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, maju sebagai caleg di Dapil 1 Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Fahri Hamzah maju dari NTB 1 Sumbawa, di Sumbawa alokasi kursi memang tidak banyak cuma tiga kursi tapi kami dari Partai Gelora berkeyakinan seorang Fahri Hamzah bisa meraih kursi," kata Mahfudz, Ahad (14/5).

Saat pendaftaran bacaleg, Partai Gelora memang lebih banyak membawa kader-kader maupun caleg-caleg perempuan mereka. Ternyata, itu semua dimaksudkan untuk menyampaikan pesan agar pemilu berjalan lebih sejuk.

"Sebagaimana sosok ibu yang terus menenangkan, menentramkan dan tentu saja membahagiakan. Gelora berkeinginan Pemilu 2024 bukan pemilu yang penuh konflik dan perpecahan yang mengganggu nasib bangsa dan negara," ujar Mahfudz.

Untuk Pemilu 2024, Mahfudz menambahkan, Partai Gelora menargetkan akan berhasil mengirimkan wakil-wakil mereka ke Senayan. Artinya, target Partai Gelora bisa melampaui ambang batas minimal empat persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement