REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada dalam tekanan. Dalam perdagangan sepekan terakhir, IHSG mengalami koreksi yang sangat tajam sebesar 1,17 persen.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan pergerakan IHSG yang terkontraksi tersebut mayoritas dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Salah satunya yaitu terkait laju inflasi di Amerika Serikat (AS).
Inflasi tahunan AS pada April 2023 hanya mengalami sedikit penurunan di level 4,9 persen yoy dari bulan sebelumnya yang sebesar lima persen yoy. Angka inflasi yang turun tidak terlalu signifikan tecermin dari data tenaga kerja AS pada periode April 2023.
Non farm payroll kembali meningkat sebesar 253 ribu, naik dari bulan sebelumnya sebesar 165 ribu. Adapun unemployment rate juga masih solid di level 3,4 persen, lebih rendah dari posisi Maret sebesar 3,5 persen.