JAKARTA -- Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) menggelar acara Halal bi Halal di Coffee 31 Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (14/5/2023). Dengan forum silaturrahim ini, PERDOKHI berkomitmen untuk memberikan pembinaan kesehatan kepada calon jamaah haji Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), dr Syarief Hasan Lutfie menjelaskan, kegiatan Halal bi Halal ini digelar untuk memperkuat silaturahim, sehingga para anggota PERDOKHI bisa lebih aktif untuk memberikan pembinaan kesehatan jamaah haji.
“Artinya ini tempat kita untuk mengabdi, tempat kita untuk mengamalkan ilmu, tempat kita untuk berbuat untuk masyarakat,” ujar dr Syarief saat sambutan.
Untuk lebih mengaktifkan organisasi ini, dr Syarief mengimbau kepada semua pengurus Perdokhi untuk kompak bergerak bersama. Apalagi, saat ini PERDOKHI sudah menyiapkan strategi untuk berkontribusi kepada masyarakat, khususnya untuk kesehatan calon jamaah haji.
“Strategi PERDOKHI saat ini memang ingin tujuannya kepada masyarkaat langsung. Kenapa? Karena dari beberpa pengamatan dan pengalaman bahwa apa yang kita lakukan, yang merasakan kontribusi ini adalah masyarakat,” ucap dia.
Untuk itu, menurut dia, PERDOKHI telah bekerjasama dengan Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU). Karena, menurut dia, KBIHU juga ada di dalam UU nomor 8 tahun 2019 sebagai bagian dari perwakilan untuk pembinaan haji dan umrah, baik kesehatan maupun keagamaan.
“Dan itu kita lakukan strateginya agar teman-teman semua dengan payung MoU ini bisa masing-masing bidangnya untuk aktif, dan kita gandeng juga sponsor,” kata dr Syarief.
Kerjasama yang dilakukan bersama FK KBIHU ini, menurut dia, akan terlaksana pada 16 Mei dan 18 Mei 2023 di Rangkasbitung, Banten. Pembinaan akan melibatkan 1.000 jamaah, kemudian akan berlanjut ke beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
Menurut dia, pihaknya juga sudah bekerjasama dengan sebuah perusahaan di Indonesia untuk menyupport kegiatan-kegiatan PERDOKHI di berbagai daerah, sehingga pembinaan kesehatan jamaah haji Indonesia bisa dilakukan dengan maksimal.
“Jadi, kita harus berama-sama untuk membangun bahwa kita adalah bagian dari masyarakat haji dan umrah, bagian yang tak terpisahkan dari mulai proses pengenalan, pembinaan, pelayanan, sampai kepada perlindungan kepada mereka,” jelas mantan Direktur Utama Rumah Sakit Haji Jakarta ini.