REPUBLIKA.CO.ID,PUTRAJAYA -- Warga Malaysia yang akan menunaikan ibadah di Tanah Suci diingatkan untuk menjaga nama baik negara dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum, termasuk menyalahgunakan visa umrah atau turis untuk haji.
Direktur Eksekutif Lembaga Tabung Haji (TH) Datuk Seri Syed Saleh Syed Abdul Rahman mengatakan, tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum Arab Saudi, akan tetapi juga akan mempengaruhi hubungan baik kedua negara.
“Tidak hanya tahun ini, tetapi ada juga orang yang melakukannya tahun lalu, dan saya dapat mengatakan bahwa pemerintah Saudi telah mengidentifikasi mereka,” kata dia kepada wartawan setelah meresmikan Kursus Haji Perdana tingkat Wilayah Federal di Masjid Putra, dilansir dari laman Bernama pada Senin (15/5/2023).
Dia mengatakan, hal itu tidak boleh dianggap enteng karena pihak berwenang akan melakukan pemeriksaan di setiap pos pemeriksaan selama ibadah haji. Selain itu, mereka juga memiliki hak untuk mengambil tindakan jika ditemukan melanggar hukum.
Sementara itu, Syed Saleh mengatakan, sekitar 1.600 calon jamaah mengikuti kursus haji yang dilaksanakan secara bertahap secara nasional mulai 29 April. Penerbangan pertama ke Tanah Suci dilakukan pada 21 Mei.
Di samping itu, Arab Saudi mengumumkan telah memaksimalkan upaya untuk musim haji tahunan Muslim pada bulan depan ketika jumlah jamaah diatur untuk kembali ke tingkat pra-epidemi.