Petugas BMKG memantau perkembangan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah Pantai Barat Laut Halmahera Selatan melalui layar monitor, di Kantor BMKG Stasiun Geofisika Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (15/5/2023). Gempa bumi tektonik yang terjadi pukul 00.32 WIT tersebut akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Maluku yang berjarak 55 km arah Barat Daya Ternate dengan kedalaman 113 km serta dirasakan di Kota Manado, Kotamobagu, Bitung dan tidak berpotensi tsunami sehingga masyarakat di daerah itu diminta tetap tenang dan waspada. (FOTO : Antara/Andri Saputra)
Petugas BMKG menunjukkan lokasi pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah Pantai Barat Laut Halmahera Selatan melalui layar monitor, di Kantor BMKG Stasiun Geofisika Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (15/5/2023). Gempa bumi tektonik yang terjadi pukul 00.32 WIT tersebut akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Maluku yang berjarak 55 km arah Barat Daya Ternate dengan kedalaman 113 km serta dirasakan di Kota Manado, Kotamobagu, Bitung dan tidak berpotensi tsunami sehingga masyarakat di daerah itu diminta tetap tenang dan waspada. (FOTO : Antara/Andri Saputra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,TERNATE -- Petugas BMKG memantau perkembangan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,9, yang mengguncang wilayah Pantai Barat Laut Halmahera Selatan melalui layar monitor, di Kantor BMKG Stasiun Geofisika Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (15/5/2023).
Gempa bumi tektonik yang terjadi pukul 00.32 WIT tersebut akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Maluku, yang berjarak 55 km arah Barat Daya Ternate dengan kedalaman 113 km serta dirasakan di Kota Manado, Kotamobagu, Bitung. Gempa ini tidak berpotensi tsunami sehingga masyarakat di daerah itu diminta tetap tenang dan waspada.
sumber : Antara
Advertisement