REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan pola makan "Isi Piringku" agar masyarakat di Indonesia dapat mencegah risiko kanker.
"Pola makan masyarakat kita masih belum menerapkan seperti anjuran Kemenkes 'Isi Piringku', padahal itu termasuk salah satu cara untuk mencegah dari penyakit tidak menular, salah satunya kanker," kata Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, drg Widyawati dilansir Antara di Jakarta.
Adapun porsi Isi Piringku dimaksud, kata Widyawati, terdiri atas 2/3 dari 1/2 piring dilengkapi sumber karbohidrat dan 1/3nya dilengkapi dengan lauk pauk. Sementara setengah piring lainnya, diisi dengan sayur-sayuran sebanyak 2/3 porsi dan buah-buahan sebanyak 1/3 porsi.
Ia menjelaskan, 30-50 persen risiko kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dan menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya dengan menjaga pola makan.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), masyarakat Indonesia masih menyenangi makanan manis (40,1 persen), makanan asin (29,7 persen), makanan berlemak (41,7 persen), makanan yang dibakar (5,1 persen) dan bumbu penyedap makanan (77,6 persen).
Selain itu, menurut dia, masyarakat Indonesia juga masih kurang konsumsi sayur dan buah (95,4 persen), masih mengonsumsi minuman beralkohol (3,3 persen), kurang aktivitas fisik (33,5 persen), dan merokok (24,4 persen).
Untuk menghindari risiko kanker, Kemenkes juga secara konsisten melakukan edukasi "CERDIK", yang merupakan singkatan dari "Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres."
Selain itu, juga "PATUH", yakni "Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan tetap dan teratur, Tetap diet sehat dengan gizi seimbang, Upayakan beraktivitas fisik dengan aman, dan Hindari rokok, alkohol, dan zat karsinogen lainnya.
"Kami butuh partisipasi dan kolaborasi aktif dari semua lapisan masyarakat, untuk memberikan komitmen serta dukungannya terhadap pencegahan dan penanggulangan kanker," kata Widyawati.