REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kenaikan harga telur ayam terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah. Harga komoditas itu sudah merangkak naik sejak sepekan terakhir, dan kini sudah mencapai Rp 30 ribu per kilogram.
Widiastuti, salah satu pedagang telur di Pasar Legi kota Solo mengungkapkan harga telur telah merangkak naik sejak sepekan ke belakang. "Sebelumnya Rp 28 ribu, tapi karena harga telurnya naik sejak sepekan lalu, sekarang jadi Rp 30 ribu per kg," kata Widi, Senin (15/5/2023).
Kemungkinan naiknya harga telur dipicu karena beberapa hal. Di antaranya pasokan yang berkurang hingga harga pakan ayam petelur yang tinggi sehingga mengerek harga telur.
"Pasokannya kurang, pakannya naik makanya harga telurnya naik. Minat masyarakat? Biasa, tapi memang bulan setelah Lebaran itu banyak yang punya acara jadi mungkin pengaruh sama harga telur," ungkapnya.
Sementara itu, pedagang telur lainnya Tri Wahyuni mengatakan, harga telur naik berpengaruh pada omzet yang didapatkannya. Ia menyebutkan omzetnya turun hingga setengah dari hari biasanya.
"Ya ada pengaruh, biasanya bisa menjual 10 kotak telur, tapi karena harganya naik cuma bisa jual lima kotak, paling banter bisa tujuh. Penghasilan jelas berkurang," ujar dia.
Ia menduga kenaikan tersebut juga salah satunya adanya program bantuan pemerintah berupa telur dan daging. Menurutnya karena program tersebut pasokan telur menjadi berkurang dan harganya melambung.
"Bantuan pemerintah kan telur jadi telur di pasaran jadi mahal, harusnya membantunya uang langsung, pemerintah kan beli telurnya di pasar jadi harganya melambung," katanya mengakhiri.