REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyoroti kritikan mantan gubernur DKI, Anies Baswedan, soal subsidi kendaraan listrik. Menurut dia, program pemerintah untuk konversi kendaraan listrik di 2023 itu akan tetap berlanjut.
“Iya dong, jalan saja,” kata Moeldoko saat ditemui awak media di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Moeldoko mengatakan, pemerintah dalam menjalankan program tersebut sudah menyiapkan berbagai instrumen dalam pengembangannya. Sehingga, program subsidi untuk konversi itu dia nilai harus tetap berjalan. “Harus jalan,” tutur dia.
Diketahui, kebijakan subsidi mobil listrik mendapat sorotan dan kritik dari berbagai pihak. Salah satunya dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Menurut Anies, subsidi mobil listrik tidak serta merta menjadi solusi dalam mengurangi polusi udara. Dia juga mengatakan, ada potensi kemacetan bertambah dengan adanya subsidi mobil listrik tersebut. Belum lagi, subsidi kendaraan listrik juga dinilai tidak tepat karena diberikan kepada orang yang tidak berhak atau orang mampu.
“Solusi menghadapi masalah lingkungan dan udara bukanlah di subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listrik (nantinya) adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi, betul?” kata Anies saat melakukan pidato politik, Ahad pekan lalu.
Selain Anies, Guru Besar Transportasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Taufik Mulyono juga menyoroti kebijakan subsidi mobil listrik. Menurut dia, pengembangan ekosistem kendaraan listrik harus diarahkan ke depannya sebagai moda transportasi publik.
"Sebaiknya fokus pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diarahkan pada transportasi massal. Kalau itu saya setuju disubsidi," kata Agus.