Senin 15 May 2023 18:40 WIB

Cak Imin: Kiai Maruf Dukung Koalisi PKB dengan Gerindra dan Prabowo

Kiai Ma'ruf meminta agar PKB tetap solid di Pilpres mendatang.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar bersama jajaran petinggi PKB usai menemui Wakil Presiden KH Maruf Amin di rumah dinas Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar bersama jajaran petinggi PKB usai menemui Wakil Presiden KH Maruf Amin di rumah dinas Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin (15/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengeklaim Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendukung langkah politik yang diambil partainya baik di pemerintahan maupun koalisi menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Kiai Ma'ruf kata Cak Imin, sapaan akrabnya, mendukung PKB berkoalisi dengan Partai Gerindra.

"Ya beliau memberikan dukungan bagi PKB untuk berkoalisi bagi siapapun, terutama dengan Gerindra," ujar kata Cak Imin usai menemui Wapres Ma'ruf di rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Baca Juga

Namun demikian, Kiai Ma'ruf menyerahkan sepenuhnya kepada PKB dan meminta agar dapat mengkalkulasi rekan-rekan koalisinya. Selain itu, Cak Imin juga tidak membantah jika Mantan Ketua Dewan Syuro PKB itu juga men-support PKB yang akan mendukung pencalonan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya pokoknya beliau mendukung semua langkah kita per hari ini, selanjutnya nanti konsultasi lagi," ujarnya.

Wakil Ketua DPR RI itu melanjutkan, terpenting Kiai Ma'ruf meminta agar PKB tetap solid di Pilpres mendatang. Selain itu, Mantan Rais Aam PBNU itu juga meminta PKB terus istiqomah memperjuangkan perjuangan NU "Beliau minta PKB solid, PKB utuh kuat kompak. Beliau Minta juga seluruh kader PKB terus istiqomah memperjuangkan perjuangan NU," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement