REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilu Turki sedikit banyak berpengaruh pada Indonesia. Indonesia dan Turki memiliki hubungan baik secara mitra dagang. Hal ini tercermin dari potensi peluang kerja sama mulai teridentifikasi secara serius sejak 2019.
Dalam catatan Kementerian Perdagangan Indonesia, nilai perdagangan Indonesia dan Turki periode Januari-November 2019, total perdagangan sebesar 1,38 miliar dolar AS, dengan surplus sebesar 733,73 juta dolar AS bagi Indonesia. Sedangkan pada 2018 sebesar 1,79 miliar dolar AS.
Ekspor Indonesia pada 2019 senilai 1,18 miliar dolar AS, sementara impor dari Turki senilai 611,52 juta dolar AS sehingga Indonesia mengalami surplus sebesar 569,85 juta dolar AS.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Turki pada 2018 antara lain minyak kelapa sawit dan turunannya, karet alam, serat stapel tiruan, benang serat stapel sintetis dan benang filamen sintetik. Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Turki adalah minyak mentah, tembakau, karbonat, borat, serta bijih kromium dan konsentrat.
Berikut ini beberapa kerja sama bilateral yang dirangkum oleh Republika:
Kerja sama bisnis
Terbaru saat Delegasi B20 dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia menggelar rangkaian kunjungan ke Turki pada 2022. Adapun kunjungan ini merupakan bagian dalam rangkaian B20 sebagai forum bisnis negara anggota G20 dalam kerangka Presidensi G20 Indonesia 2022.