Selasa 16 May 2023 01:16 WIB

Danone Indonesia Raih Predikat Tertinggi Pada IGSCA 2023

Parameter penilaian seleksi IGSCA 2023 selain ekonomi juga pengelolaan lingkungan

Danone Indonesia berhasil meraih predikat tertinggi atau very good untuk kategori perusahaan berbasis sumber daya alam pada penghargaan Indonesia Green & Sustainable Company Award (IGSCA) 2023 yang diselenggarakan oleh SWA Media Group pada 11 Mei 2023 di Hotel Shangri-La Jakarta.
Foto: dok istimewa
Danone Indonesia berhasil meraih predikat tertinggi atau very good untuk kategori perusahaan berbasis sumber daya alam pada penghargaan Indonesia Green & Sustainable Company Award (IGSCA) 2023 yang diselenggarakan oleh SWA Media Group pada 11 Mei 2023 di Hotel Shangri-La Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danone Indonesia berhasil meraih predikat tertinggi atau “very good” untuk kategori perusahaan berbasis sumber daya alam pada penghargaan Indonesia Green & Sustainable Company Award (IGSCA) 2023 yang diselenggarakan oleh SWA Media Group pada 11 Mei 2023 di Hotel Shangri-La Jakarta.

Adapun parameter penilaian dalam seleksi IGSCA 2023 meliputi aspek ekonomi/bisnis berkelanjutan, inklusi solusi, kesejahteraan dan kenyamanan karyawan, pengelolaan lingkungan, standar etika dan compliance, serta hasil-hasil yang dicapai dan dampak nyata.

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyampaikan apresiasinya terhadap penghargaan yang diberikan. Karyanto mengatakan penghargaan ini merupakan sebuah bukti tentang bagaimana pihak industri bisa menggunakan kekuatan bisnisnya dalam membawa dampak yang baik bagi lingkungan dan masyarakat di area kita beroperasi. 

"Bagi Danone, kami percaya dengan lingkungan yang sehat dan masyarakat yang berdaya, maka kami bisa membawa kesehatan juga ke sebanyak mungkin masyarakat Indonesia melalui produk-produk kami yang dibuat secara bertanggung jawab dan berkelanjutan."

Mengangkat tema “Integrating Green & ESG Principles into Business: A Pathway for Sustainable Success”, IGSCA 2023 menjadi ajang penghargaan yang bertujuan mengapresiasi perusahaan dan lembaga pemerintahan di Indonesia yang sudah menerapkan strategi bisnis yang berkelanjutan dalam berbagai aspek, SDM, komunitas dan lingkungan dengan baik. 

Penghargaan dengan 3 kategori ini dinilai oleh panel independen yang merupakan pakar lingkungan dan diketuai langsung oleh Sonny Keraf Menteri Lingkungan Hidup RI tahun 1999-2001. IGSCA 2023 diikuti 21 oleh peserta yang terdiri dari perusahaan swasta nasional maupun multinasional, hingga lembaga pemerintahan. Melalui proses seleksi, terdapat 18 finalis yang berhasil masuk pada penilaian akhir. 

Group Chief Editor SWA Media Kemal E Gani mengaku pihaknya meyakini green company adalah keharusan. Sebagai bagian dari apresiasi terhadap ikhtiar perusahaan untuk menjadi green company, bersama sejumlah pegiat lingkungan, diadakan ajang penjurian untuk melihat sejauh mana implementasi prinsip-prinsip green business diterapkan. 

Beberapa hal yang disoroti adalah penerapan aspek Ekonomi Berkelanjutan, Inklusi Sosial, Kesejahteraan dan Kenyamanan Karyawan, Pengelolaan Lingkungan, serta ESG.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid memaparkan, saat ini lebih dari 70 persen konsumen global bersedia membayar lebih mahal untuk produk-produk hijau dan berkelanjutan. 

Di sisi investor, saat ini dampak sosial dan lingkungan juga menjadi fokus mereka, tidak hanya deviden atau keuntungan. Sehingga penerapan ESG ini menjadi sesuatu yang besar. 

"Bayangkan jika dunia usaha Indonesia bersama-sama menerapkan ESG dengan optimal, tidak hanya kita bisa menyelamatkan lingkungan, tetapi bisnis kita juga dapat berdaya saing dan bertumbuh dengan pesat," ucap dia.

Sesuai dengan prinsip tersebut, tentunya penghargaan IGSCA 2023 menjadi hal yang penting dalam memicu sektor industri untuk memberikan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan. “Didorong oleh komunitas seperti SWA dan seluruh jaringannya, kita menjalankan acara ini karena kita merasa ada value, terlepas dari apakah pemerintah punya aturan, idealnya keduanya bersinergi. Ada kesadaran kita untuk secara suka rela melakukan, tapi ada juga aturan sebagai guideline yang mengatur aktivitas kita, “ tutup Sonny Keraf - Ketua Dewan Juri Green Company 2023 dan Menteri Lingkungan Hidup RI tahun 1999-2001.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement