REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Timnas basket putra telah berjuang keras mempertahankan medali emas SEA Games. Andakara Prastawa dkk sejak kuarter awal tampil dominan ketika melawan Filipina pada partai semifinal di Morodok Tecno National Stadium, Elephant Hall 2, Senin (15/5/2023) malam.
Indonesia dkk memimpin perolehan poin hingga pengujung kuarter keempat. Sayangnya, Filipina mampu mengambil momentum di lima menit terakhir untuk mengejar defisit poin hingga akhirnya menyalip dan mengambil laga ini dengan skor 76-84.
“Kita bermain bagus sekitar 35 menit. Lima menit terakhir kita kecolongan. Bermain tidak konsisten. Defense agak kacau. Saya nggak bisa bicara apa-apa lagi dan coaching staff mengarahkan untuk fokus pada game besok (perebutan medali perunggu),” kata kapten timnas basket putra Andakara Prastawa usai laga.
Kegagalan ke final membuat timnas putra harus kembali ketemu Thailand dalam perebutan medali perunggu. Sebelumnya, kedua tim berhadapan di penyisihan Grup B. Saat itu, Indonesia mengalahkan dengan skor 87-69.
Pelatih Milos Pejic mengatakan, anak asuhnya sudah bermain dengan baik sejak awal. Namun, lawan yang dihadapi kali ini memiliki kualitas lebih baik. Filipina yang turun di pertandingan semifinal ini beda dengan kekuatan yang dikalahkan saat final SEA Games Hanoi.
“Tidak diragukan lagi Filipina memang memiliki kualitas lebih baik. Kami tampil baik di pertandingan ini tapi memang kami kehilangan energi di pengujung kuarter keempat. Saya salut dengan perjuangan ini karena di pertandingan ini kita sebenarnya tidak beda jauh dengan Filipina. Selanjutnya, kita akan fokus pada pertandingan besok. Kita akan lihat siapa yang siap main untuk perebutan medali perunggu,” ujar Milos.