REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Hasil raihan suara di Pilpres Turki tak sesuai dengan prediksi lembaga survei dalam jajak pendapat mereka sebelum pemungutan suara. Jajak pendapat banyak yang mengunggulkan capres dari oposisi Kemal Kilicdaroglu pada pilpres Ahad (14/5/2023).
Namun, setelah penghitungan suara dilakukan, pejawat Presiden Recep Tayyip Erdogan lebih unggul dibandingkan Kilicdaroglu. Kenyataan tersebut mengejutkan pasar dan para pemilih. Karena suara keduanya tak lebih dari 50 persen, maka pilpres masuk ke putaran kedua.
Erdogan dan Kilicdaroglu akan kembali bersaing meraih dukungan pada 28 Mei mendatang. Perkiraan yang tak sesuai setelah penghitungan suara melalui jajak pendapat lembaga-lembaga survei ini menjadi salah satu hal penting dalam sejarah Turki.
Jajak pendapat dari berbagai lembaga survei, selama beberapa pekan menunjukkan Kilicdaroglu lebih unggul dibandingkan Erdogan. Ini dipublikasikan seiring dengan kencangnya persepsi popularitas Erdogan tergerus tingginya inflasi dan melonjaknya biaya hidup.
Faktanya, penghitungan 99 persen suara pada Ahad menunjukkan Erdogan unggul dalam perolehan suara, 49,5 persen. Sedangkan Kilicdaroglu yang sebelumnya diunggulkan lembaga-lembaga survei hanya meriah dukungan 44,96 persen suara.