Selasa 16 May 2023 10:18 WIB

Sejarah Baru Sektor Pertanian, Indonesia akan Ekspor Ayam Hidup ke Singapura

Sebelumnya ekspor ayam ke Singapura hanya dilakukan dalam bentuk ayam karkas.

Red: Nora Azizah
Indonesia mendapatkan persetujuan dari Singapura untuk ekspor ayam hidup ke negaranya.
Foto: Dok. Kementan
Indonesia mendapatkan persetujuan dari Singapura untuk ekspor ayam hidup ke negaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali menorehkan prestasi baru di sektor pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pada Jumat lalu (12/5/2023), Indonesia mendapatkan persetujuan dari Singapura untuk ekspor ayam hidup ke negaranya.

"Keberhasilan uji pengiriman ayam hidup ke Singapura jumat lalu merupakan sejarah baru bagi Indonesia dan ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan karena sebelumnya ekspor dilakukan dalam bentuk ayam karkas," kata Mentan SYL, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/5/2023).

Baca Juga

Mentan SYL menyampaikan, capaian kinerja ini merupakan hasil dari upaya Kementerian Pertanian yang terus mendorong peningkatan ekspor semua komoditas pertanian melalui kegiatan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks), termasuk untuk unggas dan produk turunannya. 

"Perunggasan nasional kita ini mempunyai potensi yang luar biasa produksinya, sehingga kita dorong untuk berorientasi kepada daya serap pasar dan adaptif terhadap berbagai tantangan, termasuk memanfaatkan peluang ekspor," kata SYL. 

"Untuk itu, kami telah turunkan tim untuk melakukan pendampingan ke semua pelaku usaha agar terus meningkatkan daya saingnya, selain itu juga kita bantu untuk mencari akses pasar baru," katanya menambahkan.

photo
Keberhasilan uji pengiriman ayam hidup ke Singapura jumat lalu merupakan sejarah baru bagi Indonesia. - (Dok. Kementan)

Ia menyampaikan, keberhasilan pengiriman perdana dalam bentuk ayam hidup broiler ini menjadi salah satu kesuksesan Indonesia. Menurut dia, Singapura merupakan salah satu role model negara yang menerapkan tingginya standar penjaminan keamanan pangan bagi masyarakatnya, sehingga dengan keberhasilan ini, Indonesia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa produknya terjamin dan dapat bersaing secara global.

"Uji pengiriman ini menjadi momentum kita bersama untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing perunggasan nasional," kata SYL. 

“Kita optimistis, sektor pertanian akan mampu berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian nasional ke depan menjadi lebih kuat untuk kemakmuran masyarakat," kata Mentan SYL menegaskan.

Uji pengiriman ayam hidup broiler ke Singapura telah berhasil dilakukan oleh salah satu perusahaan unggas nasional tanggal 13 Mei 2023 sekitar 23.000 ekor ayam atau setara berat 41,47 ribu ton. Dari Indonesia menargetkan bisa ekspor ayam hidup sebanyak 1.500 ton atau 900 ekor (dengan asumsi berat rata rata 1 ekor ayam, yaitu 1,7kg) sampai dengan akhir tahun 2023.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan Nasrullah mengatakan, Ditjen PKH telah memastikan produk yang akan dikirim ke Singapura merupakan komoditas unggas yang berasal dari Farm yang bebas outbreak (kompartemen bebas) penyakit Avian Influenza (AI). Indonesia telah melakukan harmonisasi persyaratan teknis kesehatan hewan negara Singapura, dalam menjamin kesesuaian persyaratan, melakukan monitoring pengujian penyakit seperti AI dan Salmonella yang dilakukan oleh Balai Veteriner Ditjen PKH. 

“Pelaksanaan uji coba pengiriman ayam hidup dari Pulau Bintan telah dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 Mei 2023 lalu di bawah supervisi Ditjen PKH dan Singapore Food Agency (SFA)”, kata Nasrullah. Menurut Nasrullah, hal ini dilakukan untuk memastikan ayam dapat tetap dalam kondisi sehat dan pengiriman ayam telah memenuhi aspek kesejahteraan hewan dengan mortalitas yang rendah.

"Alhamdulillah ini berhasil karena tingkat kematian atau yang sakit akibat transportasi laut hanya 0,7 persen dan kita patut berbangga hati, karena ini merupakan bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki kualitas yang baik dan mampu memenuhi jaminan keamanan pangan yang sesuai dengan standar internasional," kata Nasrullah. 

”Rencananya untuk ekspor perdana nantinya akan di-launching secara langsung oleh Bapak Menteri Pertanian dalam waktu dekat," katanya menambahkan.

Nasrullah menyebutkan, potensi produksi daging ayam ras nasional tahun 2022 tercatat sebanyak 3,67 juta ton, kebutuhannya 3,19 juta ton, dan surplus sebanyak 473,43 ribu ton. “Hal ini menunjukkan Indonesia adalah negara yang mampu menyuplai kebutuhan unggas dan produk turunannya bukan hanya bagi masyarakat Indonesia, melainkan siap untuk mensuplai kebutuhan pangan global," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement