REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Harga telur ayam di tingkat pedagang wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, dikabarkan masih tinggi, sekitar Rp 33 ribu per kilogram. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mencari informasi soal harga telur ayam ini kepada distributor di daerah produsen.
“Kota Bandung sebagian besar mendatangkan telur dari Jawa Timur, khususnya Blitar, dan di Jawa Timur sedang ada peningkatan permintaan karena ada penyaluran bansos (bantuan sosial) di Jatim,” ujar Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, Selasa (16/5/2023).
Elly mengaku, pihaknya sudah mengonfirmasi kepada para distributor soal harga telur ayam ini. “Distributor bilang ada kenaikan permintaan di daerah produsen telur untuk memenuhi (program) bansos,” katanya.
Namun, menurut Elly, sebenarnya dua hari terakhir ini harga telur ayam di tingkat distributor mulai menurun. Diharapkan harga jual di tingkat pedagang pun berangsur turun.
“Harga (telur ayam) di distributor sekarang Rp 29.800 per kilogram. Dua hari lalu Rp 30 ribu. Yang penting dua-tiga hari ini mengalami penurunan, di Rp 29 ribu,” kata Elly.
Salah satu pedagang telur ayam di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Ali, pada Senin (15/5/2023), mengatakan, sejak awal Lebaran harga telur ayam sudah sekitar Rp 30 ribu per kilogram. Saat ini disebut menjadi Rp 33 ribu.
Ali berharap, harga telur bisa kembali normal, sekitar Rp 25 ribu per kilogram. Menurut dia, harga telur yang tinggi ini membuat omzet berkurang. “Pembeli ngeluh kalau harga Rp 33 ribu, itu terlalu mahal. Telur kan bahan pokok, pasti dikonsumsi semua kalangan masyarakat," katanya.