Selasa 16 May 2023 11:11 WIB

Kementerian PUPR: Program Sejuta Rumah Akhir April Capai 298.203 Unit

84 persen terdiri atas 252.875 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di Kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mencatat hingga akhir April 2023, capaian pembangunan rumah yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah (PSR) mencapai angka 298.203 unit.

"Progres Program Sejuta Rumah (PSR) per 30 April 2023 sebanyak 298.203 unit," ujar Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur di Jakarta, Senin (16/5/2023).

Baca Juga

Menurut Fitrah Nur, capaian PSR tersebut atau 84 persen terdiri atas 252.875 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya 16 persen sebanyak 45.328 unit non-MBR. Capaian tersebut meningkat karena pada Maret 2023 capaian PSR tercatat hanya 183.331 unit.

Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, jumlah capaian rumah MBR berasal dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan total 104.286 unit.

Angka tersebut berasal dari kegiatan pembangunan Ditjen Perumahan 57.549 unit dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) dengan penyaluran dana pembiayaan perumahan untuk masyarakat melalui KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan BP Tapera sebanyak 46.737 unit.

Selanjutnya adalah pembangunan rumah yang dilaksanakan Kementerian/ Lembaga lainnya sebanyak 4.286 unit, pemerintah daerah 2.127 unit, pengembang non FLPP 133.716 unit, CSR perumahan 153 unit dan pembangunan yang dilaksanakan oleh masyarakat sebanyak 8.307 unit. Sedangkan untuk rumah non-MBR dibangun oleh pengembang 16.246 unit dan masyarakat 29.082 unit.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan mitra kerja dan pemangku kepentingan bidang perumahan di seluruh Indonesia guna mendorong pembangunan PSR. Kami juga memiliki Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) dan Satuan Kerja Penyediaan Perumahan yang ada di setiap provinsi di Indonesia supaya pendataan PSR bisa berjalan dengan baik dan terkoordinasi dengan baik," ujar Fitrah Nur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement