Selasa 16 May 2023 16:15 WIB

Musra Relawan Jokowi Usulkan Dukung Prabowo, Cak Imin: Kita Sangat Senang

Koalisi antara PKB dengan Partai Gerindra tetap solid.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, diusulkan sebagai calon presiden (capres) dari hasil Musyawarah Rakyat (Musra) relawan Joko Widodo (Jokowi). Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengaku senang.

"Bagus sangat senang kita sangat senang dan terima kasih," kata Muhaimin di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (16/5/2023).

Cak Imin menegaskan koalisi antara PKB dengan Partai Gerindra tetap solid. Dia berharap koalisi tersebut akan terus langgeng.

"Alhamdulillah solid dan terus bekerja bersama moga-moga terus sampai nanti," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Musra telah menjaring nama-nama usulan capres yang akan didukung. Ketiga nama tersebut, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.

Presiden (Jokowi) mengatakan, akan memberikan bisikan kuat kepada partai politik untuk mengusung capres yang tepat yang diinginkan rakyat. Meskipun begitu, Jokowi mengaku belum memutuskan terkait tiga nama capres hasil musyawarah nasional (munas) yang disampaikan kepadanya.

"Menurut konstitusi itu yang bisa mencalonkan itu adalah partai atau gabungan partai. Sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang ini juga koalisinya belum selesai," ujar Jokowi dalam arahannya di Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (14/5/2023) lalu.

"Sekali lagi saya sangat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh musra dalam menjaring nama-nama yang diinginkan oleh rakyat kita,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement