Selasa 16 May 2023 18:30 WIB

Silaturahim FPAG: KH Anang Rikza Bicara Kalimatun Sawa Pesantren Alumni Gontor

Pesantren alumni Gontor dibangun dari semangat dan nilai perjuangan.

Sarasehan FPAG di Pesantren Al Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat NTB
Foto: FPAG
Sarasehan FPAG di Pesantren Al Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat NTB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sarasehan Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) di Kompleks Pesantren Al Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat NTB diikuti ratusan santri. Momen tersebut diramaikan dengan pembicaraan tentang kekhasan pesantren alumni Gontor yang disampaikan Sekretaris Jenderal FPAG KH Dr Anang Rikza Masyhadi

“Meski ada banyak pesantren alumni Gontor dan masing-masing itu punya kekhasan, tapi semuanya punya kalimatun sawa (persamaan),” kata pengasuh Pondok Modern Tazakka tersebut di Pesantren Al Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa (16/5/2023). Beberapa persamaan itu adalah sebagai berikut.

Baca Juga

PERTAMA, berangkat dari nilai perjuangan. Pesantren dibangun dengan perjuangan. “Ada yang bantu alhamdulillah, tak ada pun lanjut terus bangun pondok dengan segala usaha. Prinsipnya fil harokah barokah (di dalam gerakan ada berkah),” kata Kiai Anang.

Prinsipnya bukan mengandalkan bantuan. Tapi kalau ada yang bantu ya tidak jadi masalah. Tidak berpaku kepada bantuan. Kiai Anang mengutip omongan Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi (1942-2020), “Yang penting pondok itu maju dulu, maju gagasannya, maju idenya, maju cita-citanya, maju amanahnya,” kata Kiai Anang.

Sungguh-sungguh memajukan semua itu, pasrahkan kepada Allah. Juallah ide, gagasan, cita-cita, amanah, kepada Allah, sebagaimana dijelaskan dalam ayat at Taubah 111

إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ يُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ وَٱلْقُرْءَانِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ ۚ فَٱسْتَبْشِرُوا۟ بِبَيْعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعْتُم بِهِۦ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

photo
KH Dr Anang Rikza Masyhadi - (Erdy Nasrul/Republika)

Dengan menjual kepada Allah, maka Allah menghargai perjuangan dengan harga yang pantas, bukan harga murah. “Terbukti bantuan yang didapat kiai-kiai kita itu tidak kecil. Mulai ratusan dampai miliaran rupiah, melalui tangan-tangan orang baik,” ujar jebolan Universitas Al Azhar Mesir tersebut.

Halaman berikutnya >>

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement