REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pentas musik anak Indonesia Kita Cinta Lagu Anak (KILA) 2023 di Makassar, Sulsel baru-baru ini menjadi kenangan indah ratusan guru dan murid PAUD serta SD setempat. Sama seperti Semarang dan Surabaya sebelumnya, program Kemendikbud Ristek di tahun ke-4 ini didahului dengan sosialisasi ke puluhan sekolah di Makassar.
Tim KILA diantaranya mengunjungi TK dan SD Telkom, TK dan SD Hati Kudus Rajawali, SD Mangkura 1-5, SD Monginsidi 1-3, SD Inpres Monginsidi, TK Bambini, TK Islam Athira serta TK Kartika.
"Tim memperkenalkan apa itu KILA, mengajarkan beberapa lagu baru dan mengajak teman-teman mengikuti lomba bernyanyi KILA. Tim juga mengundang anak-anak, guru-guru, tenaga pengajar untuk menghadiri Pentas KILA," demikian keterangan yang diterima, Selasa (16/5).
Antusiasme berlanjut pada Rabu (10/5) saat sosialisasi bagi guru dan tenaga pengajar yang dipusatkan di SD Telkom Makassar.
"Tim KILA juga memberikan tambahan pengetahuan untuk mendorong para guru lebih kreatif mengajar materi pelajaran sehari-hari menggunakan lagu sederhana. Banyak guru yang merekam bahkan berkonsultasi usai sesi usai," beber tim sosialisasi.
Puncak KILA 2023 di Makassar berlangsung melalui pentas seni di Mall Phinisi Point, Jumat (12/5). Sekitar 300 anak, orang tua dan guru larut bermain dan bernyanyi bersama. Kala menyaksikan Duta KILA menampilkan lagu-lagu pemenang KILA melalui gerak dan lagu.
Duta KILA saat itu diwakili oleh Dorrein, Callysta, Nikeisha dan Belva. Mereka diiringi penari sanggar tari Celebes dengan pengarah gerak Nyoman Semedi dan Desi Martadinata, pengarah vokal Tanti Hudoro, aransemen musik Alfa Dwi Agustiar dan pengarah tata suara Dino Kristianto.
"Proses pendidikan itu mesti ditingkatkan. Apalagi pentas KILA ini membangun karakter anak dan memberikan kesempatan mereka untuk kembali mengenal lagu anak-anak di Indonesia," respons Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim.
"Anak-anak jangan terlalu cepat berpikir dewasa dengan menyanyikan lagu-lagu 'cinta' karena itu kurang pantas. Perlu dilatih juga menciptakan lirik lagu, bahkan di Makassar banyak anak-anak yang menciptakan puisi sebagai alunan nyanyian," imbuhnya.
Kordinator Pokja Apresiasi dan Literasi Musik Kemendikbud Ristek Edi Irawan menambahkan, selama dua dekade ini sangat kurang karya-karya baru dan hilangnya bintang cilik seperti Joshua Suherman dan Sherina Munaf.
"Sebenarnya perlu peraktivasi ekosistem lagu anak Indonesia, harus disebarkan dan ini sudah tahun ke-4. Mesti kita bersama menjaga pesan lagu yang penuh toleransi dan bersahabat," pesan Edi.
Dia berterima kasih kepada Pemkot Makassar yang membuka ruang bagi anak-anak untuk berani tampil dengan bakat mereka. "Kini puluhan anak telah mendaftar dan siap adu pentas pada ajang KILA 2023. Berkat rangkaian sosialisasi yang didukung Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Walikota Makassar," beber Edi.
Kegiatan sosialisasi KILA direncanakan akan berlanjut ke kota Medan pada akhir bulan Mei ini.