REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform investasi milik PT Buka Investasi Bersama, BMoney, ditargetkan dapat meningkatkan dana kelolaan hingga dua digit di 2023. Pasalnya, reksa dana menjadi salah satu produk yang paling diminati pengguna BMoney.
Hingga saat ini, dana kelolaan BMoney telah mencapai lebih dari Rp 1 triliun. "Kami selalu menargetkan dana kelola tumbuh minimum double digit baik di produk reksa dana maupun obligasi," kata COO PT Buka Investasi Bersama Dhinda Arisyiya, Selasa (16/5/2023).
Selain dana kelolaan, peningkatan juga ditargetkan terjadi pada jumlah investor. BMoney diharapkan dapat menjangkau hingga satu juta investor single investor identification (SID). Dhinda menyebut, jumlah investor BMoney saat ini telah menyentuh angka 700 ribu SID.
Untuk mencapai target tersebut, Dhinda mengatakan pihaknya akan memaksimalkan seluruh ekosistem Bukalapak terutama dari kalangan anak muda. Menurut Dhinda, sekitar 60 persen dari total investor BMoney merupakan usia produktif dan milenial.
"Sekitar 40 persen dari total investor merupakan investor baru yang memang memiliki akses investasi melalui aplikasi BMoney," jelas Dhinda.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, sampai dengan akhir Desember 2022, tercatat jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan mencapai 10 juta SID, dan sebanyak 4 juta SID di antaranya merupakan investor saham.
Mengacu pada data tersebut, BMoney melihat ketertarikan yang tinggi terhadap investasi saham terutama dari kalangan non-investor. Ini menjadi potensi yang masih sangat besar dalam meningkatkan penetrasi investor saham di tanah air.
"Oleh karena itu, fitur transaksi saham pada BMoney kami rancang untuk mengakomodir kebutuhan pengguna dan meningkatkan habit investasi yang sehat bagi para pengguna dalam mencapai tujuan finansialnya," ujar Dhinda.