Selasa 16 May 2023 20:41 WIB

Fokus Bantu Jokowi, Erick Thohir Bangun Indonesia dengan Kerja, Bukan Citra

Erick Thohir merupakan figur yang berintegritas.

Menteri BUMN RI Erick Thohir saat berkunjung dan berinteraksi dengan UMKM La Bajo Coffee yang merupakan salah satu binaan Telkom Indonesia di gelaran program SMEs Hub yang menjadi kegiatan pendukung KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo. Telkom Indonesia turut mendukung kemajuan para pelaku UMKM melalui keikutsertaan pada program SMEs Hub yang menjadi kegiatan pendukung KTT ke-42 ASEAN.
Foto: Dok Telkom
Menteri BUMN RI Erick Thohir saat berkunjung dan berinteraksi dengan UMKM La Bajo Coffee yang merupakan salah satu binaan Telkom Indonesia di gelaran program SMEs Hub yang menjadi kegiatan pendukung KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo. Telkom Indonesia turut mendukung kemajuan para pelaku UMKM melalui keikutsertaan pada program SMEs Hub yang menjadi kegiatan pendukung KTT ke-42 ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir merupakan figur yang banyak didukung untuk maju dalam pemilu 2024. Dukungan tersebut berdasarkan sejumlah survei yang menunjukkan Erick Thohir mengantongi peluang untuk maju menjadi calon wakil presiden dan melambungkan elektabilitas calon presiden yang berpasangan dengannya.

Pengamat Politik Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Wawan Mas’udi mengatakan Menteri BUMN, Erick Thohir fokus untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mewujudkan cita – cita pembangunan Indonesia di tengah isu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga

Terbukti dari ucapan pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini yang mengatakan hanya ingin fokus bekerja agar performa Kementerian BUMN jadi lebih baik dalam membangun performa ekonomi Indonesia.

“Dalam konteks tegak lurus dengan Presiden Jokowi, Menteri Erick tengah menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden untuk mewujudkan cita-citanya yang tertuang dalam Nawa Cita. Apa yang disampaikan oleh Menteri Erick sebenarnya merupakan tugas ideal sebagai seorang Menteri,” terang Wawan di Jakarta pada Selasa (16/5/2023).

Dengan ini, Dekan Fisipol UGM ini menjelaskan Erick Thohir merupakan calon pemimpin yang datang dari kalangan menteri, teknokrat atau profesional. Di mana kalangan tersebut muncul ke permukaan dalam bursa pilpres dikarenakan memiliki rekam jejak yang melekat di masyarakat.

Untuk Erick Thohir rekam jejaknya terbukti penuh keberhasilan sebagai Menteri BUMN. Di mana sejak dinakhodai oleh Eks Presiden Inter Milan ini, Kementerian BUMN jadi lebih baik dari sebelumnya.

Sebagai contoh, perusahaan – perusahaan BUMN jadi lebih bersih dengan upaya pemeberantasan korupsi yang dilakukan oleh Erick Thohir. Ia berhasil mengungkap berbagai kasus korupsi di perusahaan pelat merah yang di antaranya adalah Jiwasraya, Asabri, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast dan Pelindo.

Selain itu, laba Kementerian BUMN juga terekam konsisten meningkat dari Rp 13 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 124,7 triliun pada 2021. Sedangkan di tahun 2022, laba Kementerian BUMN di angka Rp 240 triliun.

“Untuk menuju ke arah kepemimpinan politik pilihannya banyak. Bisa dari parpol dan juga bisa dari kinerja yang baik selama memimpin jabatan publik. Pak Erick memilih dari profesional atau teknokrat jadi mau tak mau ia harus menunjukkan kinerja yang bagus dan efektif selama menjadi Menteri BUMN,” ujar Wawan.

Dividen Kementerian BUMN kepada negara pun menjadi yang terbesar sepanjang masa di mana angka ini menyentuh Rp 80 triliun. Dengan ini publik mengenal Ketua Umum (Ketum) PSSI tersebut sebagai pemimpin yang memiliki kinerja baik di pemerintahan jika ingin maju pada Pilpres 2024 mendatang.

“Membangun public profiling berdasarkan kinerja yang nyata saat ini menjadi kunci utama Pak Erick Thohir. Pak Erick Thohir harus bisa membangun leadership branding yang basisnya kinerja. Langkah tersebut sangat efektif bagi profesional dan teknokrat yang ingin membangun legitimasi,” pungkasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement