Selasa 16 May 2023 21:00 WIB

Survei: Erick Thohir Cawapres Terkuat

Erick Thohir merupakan sosok berintegritas.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Erdy Nasrul
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Rumah BUMN SME
Foto: Pupuk Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi Rumah BUMN SME

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lembaga survei menunjukkan elektabilitas Erick Thohir berada di posisi tertinggi. Hal tersebut menunjukkan Erick merupakan sosok yang paling layak untuk diusung menjadi calon wakil presiden pada pemilu 2024.

Riset big data dan media monitoring Pemilu 2024 yang dilakukan PoliEco Digital Insights (Pedas) Institute menunjukkan nama Erick Thohir sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) teratas untuk Pilpres 2024. 

Baca Juga

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (Pedas) Anthony Leong, mengatakan nama Erick selalu memiliki dampak besar bagi elektabilitas pasangan calon presiden (capres), baik saat dibandingkan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

"Data di atas menunjukan bahwa kandidat cawapres terkuat dalam Pilpres 2024 berdasarkan riset big data dan media monitoring periode ini adalah Erick Thohir," ujar Anthony saat konferensi pers riset big data dan media monitoring pemilu 2024 bertajuk "Pergerakan Suara Pemilih Kandidat Capres dan Cawapres 2024" di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Charta Politika

Lembaga survei Charta Politika Indonesia mengemukakan survei terbaru menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dari temuan terbaru dari lembaga besutan Yunarto Wijaya ini, sosok pendatang baru yakni Menteri BUMN, Erick Thohir memiliki elektabilitas untuk jadi calon wakil presiden (cawapres) yang mengungguli para tokoh politik lama.

Tokoh – tokoh politik lama ini adalah Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Berdasarkan temuan Charta Politika, Erick Thohir mengungguli tokoh – tokoh tersebut dengan elektabilitas sebesar 9,2 persen di bursa cawapres.

Sedangkan tokoh lainnya berada di belakang Erick Thohir yakni Khofifah Indar Parawansa. Orang nomor satu di Jatim ini hanya memiliki elektabilitas sebesar 5,8 persen di bawah Erick Thohir.

Kedua tokoh NU ini memiliki selisih elektabilitas yang cukup besar yakni di angka 3,4 persen. Angka tersebut berada di atas angka margin of error (moe) survei Charta Politika yakni 2,82 persen.

Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar berada di belakang Khofifah. Ia terekam hanya memiliki elektabilitas sebesar 3,5 persen. Selisih 5,7 persen dari Erick Thohir yang juga Ketua Umum (Ketum) PSSI dan 2,3 persen dari Khofifah.

Kemudian, Ketua DPR RI Puan Maharani bersaing bersama Ketum Golkar Airlanggar Hartarto di peringkat terakhir. Puan memiliki elektabilitas sebesar 2,9 persen sedangkan Airlangga di angka 2,2 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyatakan hasil survei tersebut adalah yang terbaru setelah deklarasi Ganjar Pranowo menjadi Capres PDI Perjuangan dan dinamika Piala Dunia U-20 Indonesia. Charta Politika melakukan survei pada periode 2 hingga 7 Mei 2023 dengan metode wawancara tatap muka. 

Charta Politika juga menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1220 responden yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,82 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Ini survei tatap muka dengan 1220 responden dan kita mendapatkan margin of error 2,82 persen, dan data ini diambil dari 2 sampai 7 Mei. Jadi memang setelah lebaran, setelah deklarasi Batu Tulis dan ramai – ramainya isu Piala Dunia U-20,” terang Yunarto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement