Rabu 17 May 2023 07:36 WIB

Jaga Kelestarian Budaya Subak Bali, Pemkab Tabanan Gandeng UMM

Tanpa Subak, sistem pembibitan dan produk pertanian tidak akan maksimal.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) guna menjaga kelestarian warisan budaya Subak di Bali.
Foto: Dokumen
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) guna menjaga kelestarian warisan budaya Subak di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) guna menjaga kelestarian warisan budaya Subak di Bali. Bahkan, UMM telah mengirimkan tim survei penguatan pengelolaan Subak berkelanjutan pada 7 hingga 13 Mei lalu ke Tabanan.

Adapun Subak dikenal sebagai organisasi wadah bermusyawarah para petani untuk mengatur sistem tata kelola pengairan pertanian di Bali. Masyarakat Bali meyakini, tanpa campur tangan Subak, sistem pembibitan dan produk pertanian tidak akan maksimal.

Menariknya, Subak yang ada sejak abad ke-9 Masehi itu telah diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), tepatnya pada 29 Juni 2021 lalu.

Bupati Tabanan, I Komang Sanjaya mengungkapkan, saat ini peran Subak terus berkurang akibat pengaruh global. Sebab itu, tata kelola pertanian dan irigasi sering kali kurang mendapat perhatian. “Maka, UMM dan Pemkab Tabanan bekerjasama untuk merekonstruksi Subak yang ada. Apalagi pertanian merupakan salah satu komoditi unggulan Kabupaten Tabanan, Bali,” kata Komang.