REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Sosok Indra Sjafri mendapat sorotan. Ia baru saja membawa tim nasional Indonesia U-22 meraih medali emas cabang olahraga sepak bola putra pada SEA Games 2023.
Garuda Muda mengalahkan timnas Thailand U-22, dengan skor 5-2 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (17/5/2023) malam WIB. Duel berlangsung ketat sepanjang 120 menit. Ada banyak ketegangan, friksi, adu teknik, serta taktik.
Pada akhirnya bendera Merah-Putih berkibar lantang. Di level individu, hasil ini sekaligus memperpanjang tren positif Indra Sjafri setiap kali melawan Thailand di berbagai ajang dan kelompok umur. Total dalam sembilan pertemuan, ia meraih enam kemenangan.
Semuanya bermula dari Piala AFF U-19 pada 2013 lalu. Saat itu, anak asuh Indra menumbangkan raksas Asia Tenggara ini dengan skor 3-0. Semua gol Indonesia dicetak Evan Dimas.
Kemudian pada Piala AFF U-19 2017. Pasukan Garuda kalah 2-3 pada sesi adu penalti. Selama waktu normal, duel berkesudahan imbang 0-0. Setelahnya, dalam uji coba, tim besutan Indra menang 3-0 atas lawan yang sama.
Lalu pada Piala AFF U-19 2018, Indonesia dua kali bertemu Thailand. Pertemuan pertama di fase grup. Pasukan Garuda takluk 1-2. Kemudian pada perebutan tempat ketiga, giliran Indonesia berbalik unggul dengan skor identik.
Pada tahun yang sama, juru taktik asal Pesisir Selatan ini membesut timnas U-22. Pasukannya mentas di Piala AFF U-22. Mereka menang 2-1 atas Thailand.
Lalu pada Kualifikasi Piala Asia U-23, 2019 lalu. Saat itu, Indonesia kalah 0-4 dari sang rival. Masih di 2019, sang arsitek berjaya di SEA Games Filipina. Indonesia menaklukkan Thailand dua gol tanpa balas.
Teranyar, ia dan timnya finis di posisi teratas pada SEA Games 2023 Kamboja. Ini emas ketiga Indonesia di cabor sepak bola putra, sepanjang keikutsertaan di Pesta Olahraga Antarnegara Asia Tenggara.
Dalam konferensi pers Rabu (17/5/2023), Indra mengaku keberhasilan meraih emas SEA Games bukan semata dari dirinya, melainkan dukungan orang-orang di belakangnya.
"Ada orang-orang hebat di belakang saya. Saya bukan orang hebat, tapi saya mengumpulkan orang-orang hebat," kata Indra dilansir dari akun tiktok @chandramargatama.
Indra dibantu Bima Sakti, Eko Purjianto, dan Kurniawan Dwi Yulianto yang disebutnya tiga legenda sepak bola Indonesia. Masih ada Sahari Gultom sebagai pelatih kiper.
"Ada doktor Alex (Alda) S3 kepelatihan. Ada tim ofisial yang lebih banyak daripada pemain. Ini supporting dari Pak Ketua Umum (PSSI Erick Thohir)...dari PSSI. Ini yang membuat tim ini sukses," ujar Indra.